Faisol Riza Menyayangkan Tanggapan Prabowo Soal Pelanggaran HAM 1998: “Saya Sebenarnya Marah”

13 Dec 2023 13:12 WIB

thumbnail-article

Faizol Riza dalam acara “Musyawarah Debat Pilpres 2024” yang ditayangkan di YouTube Najwa Shihab pada Selasa (12/12/2023). Sumber: YouTube Najwa Shihab.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Direktur Pemenangan Pilpres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Faisol Riza menyayangkan tanggapan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tahun 1998. 

Ia mengaku marah dengan pernyataan Prabowo saat Debat Calon Presiden 2024 pertama. Menurutnya, Prabowo seolah menganggap hilangnya 14 orang aktivis adalah sesuatu yang lucu sehingga perlu ditertawakan.

“Saya sebenarnya marah betul dengan Pak Prabowo karena seolah-olah itu (pelanggaran HAM 1998) sesuatu yang perlu ditertawakan nyawa teman-teman saya,”ujar Riza dalam acara “Musyawarah Debat Pilpres 2024” yang ditayangkan di YouTube Najwa Shihab pada Selasa (12/12/2023).

Riza juga menunjukkan kartu yang didapatnya yaitu Kartu Indonesia Sehat Prioritas. Kartu tersebut adalah pengakuan dari negara terhadap korban pelanggaran HAM 1998. Negara merasa bersalah atas peristiwa tersebut, sementara belum ada proses litigasi yang berlangsung.

Riza: “Memang kami hantu”

Rasa trauma akibat pelanggaran HAM 1998 tersebut masih ada dalam diri Faisol. Ketika bertemu dengan keluarga korban, ia selalu mempertanyakan soal kebebasan. Ia merasa mengapa dirinya bisa bebas, sementara teman-temannya masih hilang.

Persoalan ini bukan semata-mata isu yang muncul setiap lima tahun sekali. Perjuangan para korban tragedi 1998 terus berjalan selama 20 tahun. Menurutnya, selama belum ada penjelasan, maka para korban akan terus berjuang menuntut keadilan.

“Kalau lima tahun sekali muncul seperti hantu menghantui Pak Prabowo, ya memang kami hantu. Jadi mohon maaf. Selama belum ada penjelasan resmi akan selalu muncul,”ujar Riza.

Perlu diketahui, Faisol Riza pernah menjadi korban penculikan aktivis saat rezim Orde Baru. Ia pernah disiksa oleh Tim Mawar dan nyaris dihilangkan. Namun, Riza dapat selamat dari peristiwa tersebut, meski rasa trauma dan ketakutannya masih ada hingga sekarang.

Isu HAM menjadi komoditas politik

Dalam kesempatan yang sama, timses Prabowo-Gibran, Maman Abdurrahman menanggapi cerita Riza. Menurutnya, jawaban yang diberikan oleh Prabowo sudah sangat jelas. Terlebih isu pelanggaran HAM ini selalu diangkat setiap Prabowo menyalonkan diri sebagai presiden.

Ia menyoroti soal orang-orang yang meminta dukungan dari Prabowo Subianto dan Partai Gerindra untuk maju menjadi kepala daerah. Bahkan ketika Prabowo menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri, isu pelanggaran HAM tak pernah ramai dipertanyakan.

“Pertanyaan saya, ke mana politisi-politisi tahun 98 mengatakan mereka pro terhadap kepentingan HAM? Nggak ada. Mereka hanya menjadikan isu HAM sebagai komoditas politik,”ujar Maman pada Selasa (12/12/2023).

Lebih lanjut, Maman memiliki perasaan yang sama dengan Faisol Riza dan timses Ganjar-Mahfud, Masinton Pasaribu. Bedanya, Maman tidak ingin isu HAM menjadi konsumsi politik.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo sempat menanyakan pengadilan HAM ad hoc dan merealisasikan rekomendasi DPR RI. Pertanyaan kedua adalah soal kemampuan Prabowo menemukan makam-makam aktivis yang hilang agar keluarga bisa berziarah.

“Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia,”jawab Prabowo dalam Debat Calon Presiden 2024 pertama pada Selasa (12/12/2023).

Ia menyebut sudah membebaskan tahanan politik pada tahun 1998. Kini, orang-orang yang menjadi tahanan politik berada di pihaknya dan mendukung Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia.

Masalah HAM jangan dipolitisasi, Mas Ganjar,”pungkas Prabowo.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER