Waspada, Ini Gejala Pneumonia yang Sedang Mewabah di China

30 Nov 2023 09:11 WIB

thumbnail-article

Stetoskop dan paru-paru tiruan berukuran kecil. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Wabah pneumonia misterius di China terus meningkat setiap harinya. Anak-anak silih berganti masuk ke rumah sakit lantaran penyakit yang dideritanya. Lantas, bagaimana gejala pneumonia yang sedang mewabah di China belakangan ini?

Program for Monitoring Emerging Diseases (ProMED) membuka informasi soal “pneumonia yang tidak terdiagnosis” pada anak-anak di China. Rumah sakit di Beijing dan Liaoning sampai kesulitan mengendalikan lonjakan pasien pneumonia.

“Mereka tidak batuk dan tidak menunjukkan gejala. Mereka hanya mengalami suhu tinggi (demam) dan banyak yang mengalami bintil paru,” ucap salah seorang warga Beijing, Wei.

Dari pernyataan tersebut, para ahli menduga wabah pneumonia misterius ini disebabkan Mycoplasma Pneumoniae atau pneumonia berjalan. Penyakit ini meningkat saat China sedang masuk musim dingin pertama tanpa menerapkan lockdown ketat terhadap COVID-19.

Para ahli kesehatan menyebut adanya kemungkinan kebangkitan patogen pernapasan umum usai “penguncian” atau karantina COVID-19 yang sangat ketat di China. Kebijakan tersebut perlahan melonggar usai WHO memperbolehkan untuk tidak menggunakan masker.

Gejala pneumonia misterius

Untuk diketahui, pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Biasanya penyakit ini akan sembuh dalam beberapa minggu. Namun, ada juga yang bisa membahayakan penderitanya.

Pada dasarnya, gejala pneumonia seringkali mirip dengan influenza. Biasanya penyakit ini menyerang anak-anak dan tidak merasakan sakit yang berarti. Penderita masih bisa makan dan tidur normal, serta memiliki kebiasaan buang air besar yang normal.

Berikut beberapa gejala awal pneumonia:

  • Demam
  • Batuk
  • Bronkitis
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada atau tulang rusuk
  • Sesak nafas dalam kasus yang parah
  • Kelelahan
  • Penurunan nafsu makan

Gejala ini berlangsung dalam jangka waktu cukup lama hingga berbulan-bulan. Jika tak segera diatasi, maka kasusnya akan memburuk menjadi pneumonia. Oleh karena itu, beberapa sekolah terpaksa meliburkan siswanya agar penyakit tak menyebar.

Direktur Pusat Medis Anak Rumah Sakit Umum PLA, Zhou Huixia menyebut wabah pneumonia ini tergolong ganas sejak libur nasional awal Oktober 2023. Hal tersebut dikarenakan virus telah bercampur dengan jenis infeksi yang lain.

“Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kami menemukan lebih banyak pasien dengan infeksi campuran, resistensi obat, dan pneumonia lobar,” ucap Zhou.

World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia meminta agar China mengungkap wabah misterius tersebut. Hal ini berguna untuk membantu mencegah pandemi seperti COVID-19 terulang di masa depan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER