Gibran Janjikan Indonesia Keluar dari Middle Income Trap, Apa Itu?

22 Dec 2023 21:12 WIB

thumbnail-article

Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut Indonesia harus keluar dari middle income trap dalam debat cawapres 2024 yang diselenggarakan KPU pada Jumat (22/12/2023).

"Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar dari middle income trap," ujar Gibran.

Menurut putra sulung Jokowi itu, kuncinya adalah meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Terlebih lagi di tengah gempuran resesi global, perang dagang hingga konflik geopolitik.

"Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar dari middle income trap," ujar Gibran.

Lantas apa yang dimaksud dengan middle income trap? Yuk simak penjelasannya berikut ini

Pengertian middle income trap

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, middle income trap adalah “jebakan pendapatan kelas menengah”. 

Istilah ini pertama kali digunakan dalam laporan Bank Dunia yang dirilis pada tahun 2007 berjudul “An East Asian Renaissance: Ideas for Economic Growth”.

Dalam laporan tersebut, middle income trap dijelaskan sebagai keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara yang maju.

Kondisi seperti ini sering dialami banyak negara yang belum mampu menaikkan level dari berpendapatan menengah ke pendapatan tinggi.

Situasi tersebut umumnya dikarenakan faktor ketidakmampuan negara tersebut bersaing dengan negara berpenghasilan lebih rendah yang bergantung pada sumber daya alam dan murahnya tenaga kerja.

Selain itu faktor lainnya adalah negara tidak mampu bersaing dengan negara maju yang mengandalkan kualitas manusia dan teknologi tinggi.

Kerap disebut oleh Jokowi

Mengeluarkan Indonesia dari jebakan negara berpenghasilan menengah juga kerap kali disampaikan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan.

Salah satunya, adalah ketika Joko Widodo dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Desember 2019 lalu.

Serupa dengan Gibran, Joko Widodo kala itu menyatakan bahwa middle income trap merupakan risiko sekaligus kesempatan besar.

“Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja. Tapi akan menjadi kesempatan besar, peluang besar jika kita mampu membangun SDM, Sumber Daya Manusia, yang unggul. Didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan dengan ekosistem ekonomi yang kondusif,” kata Jokowi ketika dilantik di Gedung MPR-DPD-DPR RI, Senayan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam webinar CSIS di Jakarta, Rabu (4/8/2021), pernah memaparkan empat strategi atau jurus keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Jurus pertama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM berkualitas menjadi kunci utama mengingat produktivitas dan inovasi sejalan beriringan dengan kualitas SDM.

Jurus kedua adalah membangun infrastruktur. Bukan hanya sekedar ada, tapi berkualitas dan tepat.

Jurus ketiga adalah membuat institusi yang efisien dan agile dengan tata kelola yang bagus.

Dan jurus yang terakhir agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap adalah kemampuan negara ini mentransformasi ekonomi menuju ekonomi berbasis digital.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER