Google Translate Tambah 110 Bahasa Baru, Ada Betawi hingga Batak dengan Tiga Dialek

Belum lama ini Google mengumumkan telah menambah 110 bahasa baru yang dapat diterjemahkan menggunakan Google Translate.

Melalui rilisan pers yang diunggah di blog mereka, Google menyatakan bahwa perusahaan multinasional tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan penambahan bahasa tersebut.

"Kini, kami menggunakan AI untuk mengembangkan varian bahasa yang kami dukung," tulis Senior Software Engineer Google, Isaac Caswell, pada Kamis (27/6/2024).

Isaac menjelaskan jika model AI yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi berbagai bahasa baru tersebut adalah PaLM 2 yang diperkenalkan Google pada Mei 2023 lalu.

Menurut Isaac, model AI PaLM 2 yang dikembangkan Google memiliki peran penting dalam pengidentifikasian bahasa dengan ragam dialek yang ada di dunia.

"PaLM 2 membantu Google Translate mempelajari bahasa-bahasa yang saling berkaitan dengan lebih efisien, seperti bahasa Awadhi dan Marwadi yang memiliki mirip dan terkait dengan bahasa Hindi," jelasnya.

"Ini merupakan komitmen kami untuk membangun model AI yang akan mendukung 1.000 bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia."

Berkat pembaruan tersebut sejumlah bahasa daerah di Indonesia kini dapat diterjemahkan secara langsung melalui Google Translate.

Beberapa bahasa tersebut meliputi bahasa Aceh, Bali, Betawi, Madura, Makassar, dan Minang.

Tak hanya penambahan bahasa, Google juga menambahkan pilihan dialek dalam layanan penerjemah mereka, seperti bahasa Batak yang didukung dengan tiga pilihan dialek, yakni Batak Karo, Simalungun, dan Toba.

Selain bahasa di Indonesia, sejumlah bahasa di negara lain juga ditambahkan, seperti bahasa Seychellois dan Mauritius yang jadi bagian dari bahasa kreol Prancis.

Bahasa Kanton, yang sebelumnya ramai diminta untuk dimasukkan, juga menjadi bahasa yang ditambahkan dalam pembaruan kali ini.

Selain Kanton sejumlah bahasa lain yang dimasukkan dalam layanan Google Translate terbaru adalah bahasa Afar, Manx, NKo, Punjabi (Shahmukhi), Tamazight (Amazigh), dan Tok Pisin.

Isaac menyatakan jika 110 bahasa baru yang ditambahkan tersebut merepresentasikan 614 juta penutur yang menggunakannya. 

Ia juga menjelaskan jika seperempat dari bahasa baru yang ditambahkan berasal dari Afrika.

"Ini mewakili perluasan bahasa Afrika terbesar kami hingga saat ini, termasuk Fon, Kikongo, Luo, Ga, Swati, Venda, dan Wolof," jelas Isaac.