Hadits tentang Keistimewaan Ibadah di Malam Nisfu Syaban

22 Februari 2024 21:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi seorang muslim tengah membaca hadis tentang Nisfu Syaban dalam sebuah kitab. (Sumber: Pexels/Michael Burrows)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Malam Nisfu Syaban tahun 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 24 Februari 2024, terdapat keistimewaan ibadah yang telah disinggung dalam hadis Nabi Muhammad saw.

Sebelum membahasnya lebih jauh, setiap muslim pada malam ke-15 pada bulan Syakban dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti puasa, zikir, selawat, dan salat sunah lainnya.

Pernyataan ini pernah dijelaskan langsung oleh Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi al-Mishri (907H) di dalam kitabnya Qalyûbî wa ‘Umairah (Mahalli), bahwasannya menghidupkan Nisfu Syakban hukumnya sunah seperti menghidupkan malam Hari Raya Idulfitri dan Iduladha.

Keistimewaan malam Nisfu Syaban dalam hadits

Mengutip dari laman NU Online, berikut adalah deretan hadis yang menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban bagi umat Islam.

1. Menjadi malam penuh ampunan

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Bakar ra., Nabi Muhammad saw. menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban adalah ampunan Allah Swt. yang lebih murah diraih setiap insan sebagai berikut:

 ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء 

Artinya, “(Rahmat) Allah Swt. turun ke Bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

2. Malam dikabulkannya permintaan

Tak hanya ampunan, Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi juga pernah menjelaskan bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam istimewa karena Allah Swt. akan mengabulkan permintaan hamba-Nya.

Hadis tersebut, berbunyi sebagai berikut:

 عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: “Dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Apabila tiba malam Nisfu Syaban, salatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? Niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? Niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? Niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar.”

Baca Selengkapnya

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR