Hari Keluarga Internasional: Sejarah dan Cara Menciptakan Keluarga Harmonis

15 Mei 2023 12:05 WIB

Narasi TV

Ilustrasi sebuah keluarga merayakan Hari Keluarga Internasional dengan saling menyayangi. (Sumber: Pexels/Migs Reyes)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Hari Keluarga Internasional atau International Day of Families diperingati setiap 15 Mei. Pada tahun 2023 ini, tema Hari Keluarga Internasional yang diusung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah Keluarga dan Perubahan Demografi (Families and Demographic Change).

Tema ini dipilih dengan tujuan agar lebih fokus pada perubahan demografi yang besar dan dampaknya terhadap keluarga. 

Demografi ini termasuk penuaan dan solidaritas antarnegara dalam hal memfasilitasi analisis dampak perubahan demografi terhadap kehidupan berkeluarga.

Adanya Hari Keluarga Internasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya memiliki hubungan baik dengan keluarga. Hubungan baik ini bisa berdampak baik bagi seluruh anggota keluarga.

Sejarah Hari Keluarga Internasional

Sekitar tahun 1980-an, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB dan Komisi Pembangunan Sosial meminta agar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB meningkatkan kesadaran publik tentang masalah keluarga. Hal ini termasuk pemenuhan kebutuhan keluarga.

Komisi Pembangunan Sosial pun memberikan rekomendasi yang kemudian dirumuskan dalam Sidang PBB putaran ke 30. 

Di sana, Majelis Umum PBB mengundang seluruh negara untuk memberi pandangan tentang penetapan Tahun Keluarga Internasional.

Pada tahun 1993, Majelis Umum PBB memutuskan tanggal 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional. 

Peringatan ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran isu keluarga dan meningkatkan pengetahuan tentang proses sosial, ekonomi, dan demografi yang berpengaruh pada keluarga. 

Dukungan keluarga, kebijakan, dan program berorientasi pada keluarga ini sangat penting guna mencapai 17 tujuan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDGs).

Kemiskinan memengaruhi keharmonisan

Tidak dapat dimungkiri, masalah ekonomi sering menjadi penyebab ketidakharmonisan dalam keluarga. 

Terlebih, masalah ekonomi pun bisa merembet ke aspek-aspek yang lain seperti pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan, dan masih banyak lagi.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik, angka perceraian di Indonesia meningkat 15,31 persen pada tahun 2022. 

Salah satu penyebabnya adalah masalah ekonomi yang mencapai 110.939 kasus, tepat berada di bawah kasus perceraian karena pertengkaran.

Kemiskinan tentu saja memberikan tekanan tertentu yang bisa membuat seseorang mengalami stres. 

Ketika stres, seseorang cenderung memiliki emosi yang tidak stabil sehingga memicu pertengkaran. Emosi yang tidak stabil pada orang tua dapat berdampak pada anak.

Melansir The Conversation, anak-anak dari keluarga miskin mengaku orang tua mereka cenderung mudah marah dan memberi hukuman saat mengetahui anaknya menghadapi masalah. 

Anak-anak jarang diberi kesempatan untuk bercerita mengapa masalah bisa terjadi dan upaya penyelesaiannya.

Tindakan tersebut membuat hubungan anak dengan orang tua menjadi tidak baik. 

Hubungan keduanya seolah menjadi ada batasan yang justru berpotensi menciptakan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Menciptakan keluarga harmonis

Keharmonisan keluarga menjadi aspek penting yang harus ditekankan. Menurut Cintami Farmawati dalam bukunya Keharmonisan Keluarga Pascakrisis (2022), keluarga harmonis adalah ketika seluruh anggota keluarga merasa bahagia.

Kebahagiaan tersebut dapat ditandai dengan berkurangnya ketegangan, kekecewaan, dan menerima seluruh keadaan, eksistensi, dan aktualisasi diri meliputi aspek fisik, mental, dan sosial.

Berikut ini aspek keharmonisan dalam keluarga:

  • Mengekspresikan kasih sayang antar-anggota keluarga secara jujur.
  • Saling pengertian sesama anggota keluarga.
  • Komunikasi efektif dengan menyediakan waktu, mendengarkan, serta mengedepankan kejujuran.
  • Memiliki waktu bersama untuk bonding antar anggota keluarga.

Dengan memenuhi aspek di atas, maka permasalahan dalam keluarga pun dapat diatasi sehingga keharmonisan dalam keluarga bisa dicapai.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR