Apa Itu Generasi Sandwich? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

15 May 2023 11:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi generasi sandwich. Sumber: New York Times.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Apakah kamu pernah mendengar istilah generasi sandwich?

Generasi sandwich adalah mereka yang punya peran ganda dalam urusan keuangan karena harus membiayai tiga generasi yaitu dirinya sendiri, orang tua, dan anak.

Posisi mereka diibaratkan isian roti lapis yang harus menanggung beban kedua lapis “roti” atau generasi yang ada di atas (orang tua) dan di bawah (anak). 

Istilah generasi sandwich diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller, Profesor dari Universitas Kentucky pada 1981. 

Dalam jurnal berjudul The ‘Sandwich' Generation: Adult Children of the Aging, istilah generasi sandwich awalnya digunakan untuk merujuk perempuan di usia 30-40 tahun yang harus merawat anak sekaligus memenuhi kebutuhan orang tua, teman, dan orang-orang lainnya. 

Pada kenyataannya, tekanan sebagai generasi sandwich memang lebih banyak dialami oleh perempuan. Mengutip BBC, perempuan cenderung lebih memberikan perhatian yang intensif kepada orang tua dibandingkan laki-laki. 

Sementara itu, laki-laki biasanya memberikan dukungan yang sifatnya lebih praktis seperti memberikan uang dalam bentuk mentah. 

Tipe generasi sandwich

Dilansir dari Senior Living, generasi sandwich dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe yaitu tradisional, club, dan open faced

  • The traditional sandwich generation

Tipe ini biasanya terdiri dari orang dewasa berusia 40 hingga awal 50-an yang masih harus menanggung beban orang tua sekaligus memiliki anak yang masih membutuhkan dukungan finansial. 

  • The club sandwich generation

Kelompok ini merupakan orang dewasa di usia 50-60 yang memiliki tanggung jawab dalam membiayai orang tua, anak, cucu (jika memiliki), dan kakek-nenek (jika masih ada). 

  • The open faced sandwich generation

Mereka yang masuk dalam kategori ini adalah siapa pun yang terlibat dalam pengurusan orang tua, tetapi bukan secara profesional seperti petugas panti jompo. 

Dampak generasi sandwich

Beban yang harus ditanggung oleh generasi sandwich membuat mereka memiliki kewajiban finansial yang lebih tinggi dan waktu luang yang lebih sedikit. 

Hal ini tentunya berdampak terhadap kondisi kesehatan, keuangan, hingga hubungan dengan keluarga. 

Beberapa konsekuensi yang kerap dialami oleh generasi sandwich antara lain:

  1. Mengalami burnout akibat kelelahan secara fisik dan mental.
  2. Cenderung dihantui perasaan bersalah karena merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
  3. Selalu diliputi kekhawatiran, seperti khawatir tidak bisa membiayai anak sekolah, tidak dapat membiayai hidup orang tua, dan kekhawatiran lainnya.
  4. Tidak punya waktu untuk diri sendiri termasuk menjalankan hobi, merawat diri, hingga menjalin hubungan dengan orang lain.
  5. Rentan mengalami masalah psikologis seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Memutus rantai generasi sandwich

Keluar dari lingkaran setan generasi sandwich bukanlah perkara yang mudah. Sering kali, potensi ini menurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 

Dibutuhkan konsistensi dan kerja keras untuk bisa memutus rantai generasi sandwich. Jika kamu beruntung belum berada di posisi ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan supaya kamu dan generasi di bawahmu tidak terjebak di posisi yang sama. 

  • Membuat tabungan terencana

Kalau kamu kesulitan menabung, mungkin kamu bisa coba membuat tabungan terencana. Tabungan terencana memiliki fitur auto debit yang otomatis menarik saldo dengan jumlah tertentu dari rekening sumber setiap bulannya. 

Contoh tabungan terencana yaitu tabungan pernikahan, haji/umrah, pendidikan, wisata, dan lain sebagainya yang dapat disesuaikan dengan tujuan masing-masing.

  • Menyiapkan program pensiun

Sama dengan menabung, program pensiun mengharuskanmu membayarkan sejumlah uang yang sudah ditetapkan secara rutin. Uang ini nantinya baru bisa diambil setelah kamu memasuki masa pensiun. 

Menyiapkan program pensiun bisa menjadi bentuk kasih sayang kepada generasi di bawah kita supaya mereka tidak menjadi generasi sandwich. Selain itu, dengan memiliki program pensiun, masa tuamu akan lebih terjamin. 

  • Memiliki asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan akan dibutuhkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Kamu perlu membuat asuransi kesehatan tidak hanya untuk dirimu sendiri, melainkan juga untuk orang tua dan anak. 

Memiliki asuransi kesehatan tentunya akan meringankan bebanmu, sebab perusahaan asuransilah yang akan menanggung biaya pengobatan.

  • Mengurangi gaya hidup konsumtif

Memang tidak ada salahnya untuk sesekali menghadiahi diri dengan barang-barang mahal jika kamu memang punya bujet. 

Namun, akan lebih baik jika kamu mulai mengurangi gaya hidup konsumtif. Tentukan prioritas dan bedakan antara keinginan serta kebutuhan.

Demikian penjelasan terkait generasi sandwich. Hal terpenting yang bisa dilakukan untuk keluar dari generasi sandwich adalah dengan mengelola keuangan dengan baik dan menyiapkan tabungan untuk berbagai keperluan di masa depan. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER