7 Agustus 2023 14:08 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Izhar syafawi merupakan salah satu hukum bacaan yang ada dalam ilmu tajwid yang mempelajari aturan dan tata cara membaca Al quran yang baik dan benar.
Izhar syafawi mengatur pembacaan nun mati yang harus dibaca dengan jelas tanpa mendengung.
Mempelajari ilmu tajwid, seperti izhar syafawi, adalah kewajiban setiap muslim. Kewajiban tersebut disematkan agar pemaknaan atas Al-Qur’an tidak berubah.
Salah pembacaan ayat, seperti panjang pendeknya bunyi, dapat mengubah makna kata dalam sebuah ayat.
Oleh karenanya, mempelajari ilmu tajwid berhukum fardu kifayah, yakni kewajiban yang harus ditunaikan oleh setidaknya satu orang dalam sebuah kelompok masyarakat.
Untuk menghindari kesalahan ketika membaca ayat dengan hukum izhar syafawi, berikut penjelasan dan contohnya dalam Al-Qur’an.
Secara kebahasaan, kata izhar memiliki makna jelas atau terang. Sementara arti izhar dalam ilmu tajwid adalah membaca huruf hijaiyah yang dibaca jelas tanpa mendengung.
Hukum bacaan izhar berlaku apabila terdapat nun mati (نْ), tanwin (ـًـــٍـــٌ), atau mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf-huruf izhar.
Sementara, hukum bacaan izhar syafawi berlaku apabila mim mati ( مْ ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ).
Jika mim mati ( مْ ) bertemu selain huruf mim ( م ) dan ba ( ب ), maka dibaca secara jelas di tenggorokan sesuai makhrajnya.
Untuk lebih memahami hukum bacaan izhar syafawi, berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an dengan hukum bacaan izhar syafawi di dalamnya.
Surah Al-Kahfi Ayat 5:
مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā.
Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ain (ع). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.
Surah Al-Lahab ayat 2:
مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ
Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab.
Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ھ (Ha). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.
Surah An-Nazi’at ayat 46:
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا
Ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā.
Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf mim mati bertemu dengan huruf jim (ج). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.
Al-Bayyinah ayat 8:
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
Jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya rabbah.
Alasan: dalam ayat tersebut, terdapat huruf mim mati bertemu dengan huruf jim (ج). Maka berlakulah hukum bacaan izhar syafawi.
KOMENTAR
Latest Comment