Data Korban dan Kronologi Kecelakaan Kereta Api di India yang Tewaskan Ratusan Penumpang

5 Juni 2023 15:06 WIB

Narasi TV

Kecelakaan kereta api di India/ Reuters

Penulis: Dzikri N. Hakim

Editor: Akbar Wijaya

Pemerintah India mengakhiri operasi pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan kereta api di distrik Balasore, negara bagian timur Odisha, India, pada Ahad (4/6/2023).

Jumlah korban tewas turun dari penghitungan awal saat terjadi kecelakaan pada Jum'at (2/6/2023) dari 288 menjadi 275 karena terjadi penghitungan ganda, demikian kata Kepala Sekretaris Negara Bagian Odisha Pradeep Jena.

"Angka itu kemungkinan tidak bertambah. Sekarang, operasi penyelamatan selesai," kata Jena seperti dilansir dari The Economic Times India, Ahad (4/6/2023).

Pemerintah Odisha menyebut hampir 1.200 orang terluka setelah kereta penumpang menabrak kereta barang yang berhenti. Kereta itu keluar dari rel lalu menabrak kereta penumpang lain yang melintas dari arah berlawanan di dekat Distrik Balasore.

Sebanyak 900 orang yang dirawat di rumah sakit telah dipulangkan dan 260 orang lainnya masih dirawat dan satu pasien dalam kondisi kritis.

Pada Sabtu (3/6), Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi kejadian untuk berbicara dengan petugas penyelamat, memeriksa reruntuhan, dan menemui beberapa korban terluka.

“Kami tidak dapat mengembalikan mereka yang telah hilang, tetapi pemerintah bersama mereka (keluarga yang ditinggalkan) dalam kesedihannya. Insiden ini merupakan hal yang sangat serius bagi pemerintah,” ucap Modi seperti yang dikutip oleh CNN, Ahad (4/6/2023).

Dirinya juga menekankan bahwa mereka yang bersalah atas tragedi kecelakaan itu akan dibawa ke pengadilan dan mendapatkan hukuman berat.

"Mereka yang dinyatakan bersalah akan dihukum berat," janji Modi.

Kompensasi untuk korban

Pemerintah Odisha Naveen Patnaik pada Minggu (4/5) mengumumkan akan memberikan kompensasi senilai 500.000 rupee atau sekitar Rp90 juta untuk kerabat terdekat dari korban meninggal dan 100.000 rupee atau sekitar Rp18 juta bagi orang yang menderita luka serius.

“Semua langkah yang memungkinkan juga telah dilakukan untuk menyelamatkan nyawa penumpang yang terluka di berbagai rumah sakit,” kata Patnaik melalui Departemen Informasi dan Humas Odisha.

Kronologi kecelakaan

Investigasi awal menunjukkan Coromandel Express, yang menuju Chennai dari Kolkata, keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar – jalur samping yang digunakan untuk memarkir kereta, dengan kecepatan 128 km/jam.

Anggota Dewan Kereta Api Jaya Varma Sinha menyebut, bahwa kereta penumpang itu telah menabrak sebuah kereta barang yang bermuatan bijih besi. Kemudian dalam sepersekian detik, kereta penumpang lain yang melaju dengan kecepatan tinggi di jalur terpisah melintasi lokasi tabrakan.

“Dampaknya sangat tinggi karena kereta bergerak dengan kecepatan penuh 128 km/jam [79,5 mph], dan masalah lainnya di sini adalah kereta barang yang membawa bijih besi, yang merupakan kereta berat, sehingga seluruh dampak tabrakan terasa di kereta yang bergerak,” kata anggota Dewan Kereta Api Jaya Varma Sinha dikutip CNN, Ahad (4/6/2023).

Tabrakan itu menyebabkan mesin dan 4-5 gerbong pertama dari Coromandel Express keluar dari rel, terguling, dan menabrak dua gerbong terakhir dari kereta Yeshwantpur-Howrah yang datang dari arah berlawanan dengan kecepatan 126 km/jam di jalur lainnya.

“Insiden itu menyebabkan kedua gerbong tersebut keluar lintasan dan menimbulkan kecelakaan hebat,” kata Sinha.

Proses penyelidikan

Penyelidikan kini difokuskan pada sistem manajemen jalur yang dikendalikan komputer, yang disebut sistem interlocking. Sistem itu mengarahkan kereta ke jalur kosong di titik pertemuan dua jalur.

“Sistem tersebut diduga tidak berfungsi sehingga membuat Coromandel Express memasuki jalur melingkar,” kata Sinha.

Pasca kecelakaan kereta terkelam di India dalam satu dekade terakhir itu, masinis kedua kereta penumpang ditemui dalam keadaan selamat meski mengalami luka-luka.

Dilansir dari berita yang dimuat BBC, sebelumnya terdapat 5 kali kecelakaan kereta di India yang memakan korban jiwa yakni pada 1981, 1995, 1999, 2005, dan insiden terakhir terjadi pada tahun 2016 ketika kereta Indore-Patna Express tergelincir di dekat kota Kanpur dan memakan sekitar 150 korban jiwa.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR