Investigasi Narasi Peristiwa Kanjuruhan Memenangi Anugerah Adinegoro: Karya Narasi Tidak Berhenti di Sini

28 Jan 2023 14:01 WIB

thumbnail-article

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari bersama Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong serta panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro mengumumkan peraih penghargaan jurnalistik tertinggi di Tanah Air, Jumat (27/1/2023). ANTARA/HO-Humas Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI Pusat.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 kepada Narasi berkat investigasi peristiwa Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu.

Penghargaan tersebut diberikan dalam siaran yang ditayangkan CNN Indonesia pada Jumat (27/01/2023).

Narasi diwakili oleh Laban Laisila dan tim Buka Mata mengucapkan banyak terima kasih kepada PWI yang sudah memilih Narasi. Laban Laisila juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah membantu proses peliputan tersebut.

“Mereka sudah susah payah terlibat dalam tragedi Kanjuruhan yang brutal di Malang,” tutur Laban Laisila.

Dalam kesempatan yang sama, Laban berharap agar tragedi Kanjuruhan dapat terngrukap jelas dan korban bisa mendapatkan keadilan.

Laban Laisila juga berharap agar karya-karya Narasi tidak berhenti hanya di penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro saja.

Tentang liputan Kanjuruhan

Liputan berjudul “Momen Brutal Menjelang Kematian Massal” tayang di YouTube Narasi Newsroom pada 14 Oktober 2022, tepat dua minggu pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

Liputan tersebut dilakukan dengan metode crowd source yang berarti mengumpulkan foto dan video dari saksi mata yang hadir saat peristiwa terjadi. 

Selanjutnya, foto dan video tersebut dipilah, dianalisis, dan kemudian disusun menjadi satu kronologis kejadian.

Metode crowd source memungkinkan tim Narasi untuk mendapat informasi geolokasi dan timestamp kejadian. 

Hal tersebut dikarenakan sumber dari crowd source diambil oleh tangan pertama yang merekam kejadian. Rekaman tersebut termasuk video mentah yang dapat diambil meta datanya.

Berkat dukungan publik, Narasi mampu membuat reka ulang peristiwa penembakan gas air mata, juga bagaimana suporter kesulitan untuk melakukan evakuasi. 

Melalui video dan foto yang dikumpulkan publik tersebut, Narasi menemukan bukti polisi dengan sengaja menembakkan gas air mata ke arah tribun yang penuh sesak dengan suporter. 

Tembakan gas air mata tersebut ditembakkan berkali-kali dari berbagai sisi sehingga membuat suporter berhamburan dan berusaha menyelamatkan diri.

Sering sajikan liputan investigasi

Investigasi tragedi Kanjuruhan bukan liputan investigasi pertama bagi Narasi. Sebelum ini, liputan Narasi yang mencuri perhatian masyarakat adalah tentang peristiwa di Sarinah saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law).

Liputan berjudul “62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah” ini menggunakan metode open source untuk mendapatkan kronologis kejadian pembakaran Halte TransJakarta Sarinah pada 8 Oktober 2022. 

Dalam liputan tersebut, Narasi berhasil membuktikan hanya perlu waktu satu jam untuk pelaku menyulut api di Jalan MH Thamrin. 

Narasi juga membuktikan bahwa pembakaran halte tersebut bukan berasal dari mahasiswa yang sedang demonstrasi, melainkan dari kelompok yang dengan sengaja ingin memperkeruh suasana.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER