13 Desember 2022 02:41
Arsip: Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (6/10/2018). Synchronize Fest merupakan festival musik multi-genre tahunan berskala nasional yang berlangsung hingga Minggu 7 Oktober. ANTARA FOTO/Zarqoni maksum/pras.
Penulis: Rahma Arifa
Editor: Akbar Wijaya
Memasuki tahun politik para politisi kian rajin menyambangi sosok "Raja Dangdut" Rhoma Irama.
Studio rekamannya di bilangan Depok, Jawa Barat telah didatangi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Mardiono, hingga politikus Gerindra Sandiaga Uno, Rabu (7/12/2022) lalu.
Kedatangan para politisi ke tempat Bang Haji tentu saja menunjukkan pesan bahwa sosok "Satria Bergitar" masih menjadi magnet politik menjelang Pemilu 2024.
Pengaruh Rhoma di jagat politik sesungguhnya bukan baru-baru ini terjadi. Jejaknya sebagai politikus telah merentang sejak era Orde Baru. Berikut ini catatannya.
Pemilu 1977 menjadi ajang pesta demokrasi kedua dalam sejarah pemerintahan Orde Baru. Dominasi Golkar sebagai peserta pemilu tak lepas dari strategi kampanyenya yang kerap melibatkan artis-artis terkenal seperti Edy Soed, Bing Slamet, dan Bucuk Soeharto.
Mereka dan para artis pendukung Golkar lainnya berhimpun dalam Organisasi Artis Safari Golkar.
Di mana Rhoma Irama?
Rhoma Irama yang membentuk grup dangdut Soneta pada 1973 memilih jalan pedang dengan menjadi simpatisan PPP.
Pada masa kampanye Pemilu 1977 Rhoma resmi memulai debutnya sebagai juru kampanye PPP yang ketika itu dipimpin Djaelani Naro.
Bermodalkan lagu-lagu hits dan peran di sejumlah film, sosok Rhoma sukses menjadi magnet bagi masyarakat menghadiri kampanye-kampanye yang digelar PPP.
Pengaruh besar Rhoma menggaet massa disebut-sebut turut andil membuat perolehan suara Golkar di Jakarta kalah dari PPP, saat Pemilu 1977.
Kendati hanya bertindak sebagai simpatisan namun keterlibatan Rhoma di PPP membuat rezim Orde Baru cukup kegerahan. Maklum pamornya sebagai aktor, musikus, di era itu sedang terang-terangnya.
Apalagi lagu-lagu dangdut ciptaannya yang dekat dengan kalangan rakyat juga sarat muatan kritik terhadap kebobrokan pemerintahan dan bermacam fenomena sosial di masyarakat.
Seperti misalnya, lagu ‘Hak Asasi’ yang ditafsirkan sebagai kritik atas pemerintahan represif Presiden Soeharto. Tak ayal Rhoma kerap mendapat ancaman hingga dicekal tampil di TVRI kurun 1977-1988.
Menjelang Pemilu 1987 Rhoma Irama menyatakan pamit dari PPP dan mundur dari dunia politik praktis. Ketua Umum Golkar Sudharmono sempat menawari Rhoma bergabung namun ditolak.
Selepas mundur dari PPP Rhoma kembali bisa tampil di TVRI. Namun lagu-lagu kritisnya terhadap kebijakan penguasa tetap bermunculan, salah satu yang terkenal berjudul "Judi".
Melepaskan diri dari dunia partai politik Rhoma justru terpilih menjadi anggota MPR yang mewakili utusan golongan seniman artis. Ia duduk di posisi ini dari 1992 hingga 1997.
Medio September 1996, nama Rhoma Irama masuk dalam daftar calon anggota legislatif sementara nomor urut empat Golkar yang diumumkan Lembaga Pemilihan Umum.
Kabar ini membuat para sejumlah fansnya kecewa. Mereka membakar poster sang raja karena dinilai mengkhianati umat. Namun Rhoma punya alasan. Sejak vakum dari dunia politik praktis, ia mengaku terus mengamati partai mana dari tiga peserta pemilu Orde Baru yang berperan terhadap kemajuan Islam, dari situ ia yakin Golkar punya andil besar.
Tidak diketahui pasti bagaimana nasib Rhoma Irama sebagai caleg Golkar di Pemilu 1997. Kabar mengenai keterlibatannya di dunia politik juga meredup seiring rontoknya pemerintahan rezim Orde Baru pada Mei 1998 oleh gerakan reformasi.
Sorotan wartawan politik kepada sosok Rhoma Irama kembali mengarah ke Rhoma Irama ketika pada 2008 ia kembali ke pangkuan PPP bersama dua ustaz terkemuka: Zainuddin MZ, Noer Muhammad Iskandar Sq, dan Fadil Hasan.
Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP kala itu menyatakan bahwa Rhoma telah berikrar untuk membesarkan PPP.
Juli 2013 Rhoma Irama menyatakan diri siap maju sebagai calon presiden setelah mendapatkan sejumlah dukungan dari kalangan ulama.
Namun kesiapan Rhoma ditanggapi dingin sejumlah elite PPP dengan alasan partai belum membicarakan soal siapa bakal calon presiden di Pemilu 2014.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan jeli menangkap peluang ini. Ia menggandang-gadang Rhoma sebagai calon presiden PKB untuk Pemilu 2014.
Rhoma kerap tampil dalam sejumlah acara yang diselenggarakan PKB. Ia menjadi ikon partai dalam menggaet massa. Hasilnya, perolehan suara PKB di Pemilu 2014 meningkat menjadi 11,2 juta (9,04%) dari 5,15 juta suara (4,95%) pada Pemilu 2009 yang secara otomatis juga menaikan perolehan kursi mereka di DPR RI.
Kendati berkontribusi terhadap perolehan suara PKB, namun pada akhirnya Muhaimin memutuskan mencalonkan pasangan Jokowi-Kalla di Pilpres 2014.
Sang raja dangdut yang kecewa akhirnya mengalihkan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2014.
Punya banyak fans setia dan organisasi Soneta di seluruh provinsi Indonesia membuat Rhoma Irama percaya diri untuk membuat partai sendiri.
Pada 2015 ia mendirikan Partai Idaman yang merupakan akronim dari Islam, Damai, Aman.
Sebagai ketua umum Rhoma menjadikan anak dan istrinya sebagai pengurus partai. Namun, Partai Idaman gagal unjuk kebolehan di Pilpres 2019 lantaran sudah lebih dulu dinyatakan tidak lolos verifikasi oleh KPU.
Kendati demikian, berdasarkan catatan Dirjen AHU Kemenkumham, hingga sekarang Rhoma masih tercatat sebagai Ketua Umum Partai Idaman.
Mei 2018 Rhoma menyatakan diri bergabung dengan PAN, meski ia juga masih tercatat sebagai Ketua Umum Partai Idaman. Rhoma berdalih PAN punya versi yang selaras dengan Partai Idaman, sehingga bergabung ke dalamnya bukan hal yang perlu dipersoalkan.
Gabungnya Rhoma mendapat respons antusias dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Rhoma Irama senior sekaligus sahabat. Keluarga besar PAN bangga menyambut Bang Rhoma” ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam tweet unggahan DPP PAN (12/05/2018).
Dukingan Rhoma kepada PAN berlangsung sepanjang kontestasi politik 2019. Rhoma dan band-nya, Soneta, menghadiri acara-acara kampanye PAN.
Ia juga kembali memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Pada Oktober 2018, misalnya, Rhoma menggelar deklarasi dukungan relawan Rhoma yang dihadiri langsung oleh Prabowo Subianto.
Senin 25 April 2022 Rhoma Irama menghadiri acara buka puasa bersama PKK Kosgoro 1957 yang juga diikuti Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan ini Airlangga mengklaim bahwa Satria Bergitar yang telah melalang buana ke berbagai partai akhirnya kembali ke Partai Golkar.
“Senior kita Kiai Rhoma Irama, yang tadi menyampaikan beliau adalah kader Partai Golkar yang sempat hijrah ke sana ke mari. Dan akhirnya kembali ke Golkar juga, Insya Allah,” tutur Airlangga disambut tepuk tangan kader Kosgoro 1957 di Masjid Umar Bin Al Khattab, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Rhoma tidak berkomentar soal pernyataan Airlangga bahwa ia kembali ke Partai Golkar dan nasib Partai Idaman selanjutnya. Yang jelas berselang sekira sebulan dari pernyataan itu, Airlangga kembali menemui Rhoma Irama di Studio Soneta Record, Depok.
Airlangga datang membawa kado spesial berupa head gitar untuk sang Raja Dangdut. Ia mengatakan head gitar ini untuk melengkapi instrumen gitar yang biasa digunakan Rhoma saat bermusik.
"Ini melambangkan kehidupan tidak boleh terputus. Harus ada keberlangsungan. Ini penuh arti. Hidup ini harus utuh, gak boleh terpotong-potong. Nah ini simbolnya,” ujar Airlangga, Selasa, (17/05/2022).
Rhoma Irama masih terus menjadi magnet bagi para politisi. Selasa, 6 Desember 2022 Plt Ketum PPP M. Mardiono menyambangi Rhoma di Studio Soneta Record, Depok, Jawa Barat.
Mardiono menyatakan Rhoma masih mencintai PPP namun butuh waktu untuk mencari cara membesarkan partai ini.
"Tadi beliau menyampaikan bahwa memang masih cinta terhadap PPP. Beliau juga akan istikarah mencari cara bagaimana mengembalikan PPP agar besar lagi,” kata Mardiono.
Rhoma merupakan deklarator Gerakan Pemuda Kabah yang menjadi salah satu ormas sayap PPP. Mardiono menyebut Rhoma menitip pesan kepada kader GPK agar konsisten mengawal perjuangan PPP dengan cara berperan aktif menaikan perolehan suara pada Pemilu 2024.
"Sehingga nanti pada 2024 PPP mendapat kursi sebanyak-banyaknya dan berpengaruh kepada produk perundang-undangan kita," ujar Mardiono.
Latest Comment
Belum ada komentar
Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya