Mengenal Profesi Jurnalis: Tugas, Skill, Jenjang Karier dan Gaji

12 Maret 2024 16:03 WIB

Narasi TV

Pexels

Penulis: Nuha Khairunissa

Editor: Indra Dwi Sugiyanto

Profesi jurnalis mungkin sudah tidak asing di telingamu. Mereka mencari dan mengabarkan peristiwa terkini serta kabar-kabar penting lainnya kepada masyarakat. Berita yang disajikan para jurnalis dapat kamu jumpai di mana-mana, mulai dari televisi hingga media sosial. 

Mari berkenalan lebih jauh dengan profesi jurnalis. 

Apa itu jurnalis?

Jurnalis, atau terkadang disebut sebagai wartawan dan reporter, merupakan orang yang  meriset dan mencari informasi tentang suatu perkara dan menyajikannya dalam bentuk berita kepada masyarakat luas menggunakan perspektif yang adil dan tidak memihak. 

Tugas jurnalis termasuk mewawancarai narasumber dan para ahli, mengumpulkan laporan langsung mengenai peristiwa-peristiwa, dan mengatur garis besar kejadian menjadi sebuah cerita yang runtut dan menarik.

Tugas jurnalis

Tugas seorang jurnalis umumnya meliputi, namun tidak terbatas pada:

  • Menyajikan fakta secara objektif tanpa dipengaruhi penilaian pribadi. 
  • Memahami audiens agar dapat terus menyediakan informasi yang penting dan relevan.
  • Melaporkan berita-berita yang dapat berdampak buruk terhadap masyarakat luas. Hal ini disebabkan jurnalis bekerja melayani masyarakat, bukan sebagai alat pemerintah. 
  • Melakukan perjalanan, melacak orang, melakukan wawancara, hingga mendatangi TKP, untuk mendapatkan detail cerita yang lengkap dan utuh.
  • Melakukan riset untuk mengungkapkan berita-berita yang menarik dan signifikan. 

Hardskill dan softskill yang dibutuhkan

Seorang jurnalis harus memiliki sejumlah hardskill dan softskill, di antaranya:

  • Riset. Salah satu keterampilan terpenting seorang jurnalis adalah memiliki kemampuan untuk melakukan riset secara mendalam. Jurnalis harus mengetahui cara memverifikasi sumber dan memeriksa semua fakta sebelum menyajikan beritanya kepada publik.
  • Komunikasi verbal dan tertulis. Dalam melakukan pekerjaannya, jurnalis akan banyak menulis dan sering kali diminta untuk mempresentasikan berita yang mereka liput. Oleh sebab itu, jurnalis harus memiliki keterampilan komunikasi tertulis dan verbal yang kuat.
  • Storytelling. Sebaik apa pun kemampuan jurnalis melakukan riset dan sebagus apa pun berita yang ia temukan, cerita tidak akan bisa diterima dengan baik jika tidak ditulis secara menarik dan engaging.
  • Etika. Mengingat kekuatannya dalam mempengaruhi dan memobilisasi masyarakat dalam berbagai isu, jurnalis harus menjunjung tinggi etika dan menaati kode etik yang berlaku.
  • Mampu bekerja di bawah tekanan. Karena menghadapi kemungkinan bekerja di bawah tenggat waktu dan situasi yang tak menentu, jurnalis harus mampu untuk tetap tenang di bawah tekanan.

Tools yang digunakan

Jurnalis harus akrab dengan berbagai tools yang akan membantu pekerjaannya dalam melakukan riset, memverifikasi sumber berita, hingga melakukan wawancara. Berikut sejumlah tools yang perlu dikuasai oleh jurnalis:

  • Media sosial. Jurnalis dapat memanfaatkan media sosial untuk mengikuti perkembangan peristiwa terkini, mencari kredensial narasumber, hingga mempublikasikan berita di akun pribadinya. 
  • Smartphone. Perangkat ini berguna agar jurnalis dapat terhubung dengan berbagai pihak seperti narasumber dan produser berita. Smartphone juga bisa digunakan untuk membuat catatan dan merekam wawancara. 
  • Reverse image search. Tools ini akan sangat membantu proses riset yang dilakukan jurnalis. Reverse image search dapat digunakan untuk mencari sumber dari suatu foto melalui peramban. Hal ini penting sebagai bentuk dari verifikasi sumber dan informasi. Beberapa layanan reverse image search yang bisa dimanfaatkan oleh news anchor antara lain Google Reverse Image, TinEye, dan Yandex. 

Jenjang karier jurnalis

Jenjang karier seorang jurnalis bisa berbeda-beda, tergantung media tempatnya bekerja. Namun, secara umum, jurnalis biasanya akan melalui tahapan karier sebagai berikut:

  • Reporter. Jurnalis di media cetak, elektronik, maupun online biasanya memulai karier sebagai reporter yang bertugas meliput di lapangan. 
  • Asisten Redaktur/Asisten Produser. Jika berhasil menunjukkan performa yang baik, reporter dapat naik jabatan menjadi Asisten Redaktur atau Asisten Produser. 
  • Redaktur/Produser. Selanjutnya, seorang asisten redaktur/produser dapat dipromosikan menjadi Redaktur atau Produser. Keduanya memiliki posisi yang setara, hanya saja istilah Redaktur biasanya digunakan di media cetak, sementara Produser di media elektronik. 
  • Redaktur Pelaksana/Produser Eksekutif. Redaktur atau Produser dapat naik level menjadi seorang Redaktur Pelaksana atau Produser Eksekutif jika mampu menunjukkan keterampilan yang mumpuni. 
  • Wakil Pemimpin Redaksi. Posisi ini adalah yang kedua tertinggi dalam dunia pers, di bawah Pemimpin Redaksi. 
  • Pemimpin Redaksi. Posisi ini merupakan yang tertinggi dalam perjalanan karier seorang jurnalis. Untuk sampai di posisi ini, jurnalis harus memiliki pengalaman panjang di dunia jurnalistik. . 

Berapa gaji jurnalis?

Baca Selengkapnya

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR