Kasus-Kasus Kerumunan Usai Pelonggaran Pandemi COVID-19 yang Memakan Korban

1 Nov 2022 18:11 WIB

thumbnail-article

Korban tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan mendapatkan pertolongan, Sabtu (29/10/2022)/ Reuters

Penulis: Ani Mardatila

Editor: Akbar Wijaya

Kegiatan publik di sejumlah negara yang digelar pascapelonggaran aktivitas di masa pandemi COVID-19 berakhir tragis. 

Pertandingan sepak bola, konser musik, dan perayaan malam Halloween menjelma jadi mimpi buruk yang menelan ratusan korban jiwa.

Euforia publik menyambut "kebebasan" yang berkelindan dengan ketidaksiapan penyelenggara acara memitigasi persoalan membuat acara kegembiaraan menjelma jadi mimpi buruk yang menyeramkan.

Kebanyakan korban meninggal dunia disebabkan hal yang nyaris serupa: berdesak-desakan, lalu kekurangan oksigen, dan lalu terinjak-injak yang menyebabkan luka serius di sejumlah organ tubuh.

Berikut berbagai kerumunan massal usai pandemi yang berakhir menjadi tragedi di sejumlah negara.

1. Peristiwa Kanjuruhan Malang

Peristiwa Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Total korban meninggal berjumlah 135 orang, sedangkan korban luka mencapai 575 orang, dengan rincian luka ringan 507 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat 23 orang.

Peristiwa bermula saat aparat kepolisian menembakan gas air mata untuk meredam suporter Aremania yang menerobos masuk ke lapangan usai pertandingan.

Namun tembakkan itu diarahkan ke tribun penonton sehingga mengakibatkan kepanikan yang gagal diantisipasi pihak panitia pelaksana.

Para korban yang terjebak dalam pintu terkunci mengalami sesak napas, kekurangan oksigen, terjatuh, dan terinjak-injak, hingga berujung cedera dan meninggal.

2. Perayaan Malam Halloween, Itaewon, Korea Selatan

Perayaan malam Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) malam berakhir kematian ratusan orang.

Acara ini merupakan yang pertama sejak pemerintah membekukan izin penyelenggaraan selama tiga tahun terakhir akibat Pandemi COVID-19.

Hal ini memicu antusiasme puluhan ribu orang untuk membanjiri lokasi acara. Namun panitia penyelenggara dan petugas keamanan nampak kurang siap dengan membludaknya peserta.

Perayaan berlangsung di sebuang gang sempit di dekat Hotel Hamilton, Seoul, Korea Selatan. Para saksi dan penyintas mengatakan kejadian bermula saat ribuan orang melangkah ke gang menurun dengan lebar sekitar 4 meter.

Desak-desakan yang tak terelakan membuat orang-orang di barisan depan terdorong ke bawah hingga terjatuh dan terinjak-injak.

Jumlah korban terus berjatuhan karena beberapa orang yang berdiri di tangga bagian atas juga terjatuh sehingga menimpa mereka yang berada di posisi lebih rendah.

3. Konser Musik di Kongo

Konser musik penyanyi Kongo, Fally Ipupa berakhir ricuh hingga menewaskan sebelas orang, dua di antaranya merupakan polisi. Konser berlangsung di Stadion Martyrs, Kinshasa pada Sabtu (29/10/2022).

Penyebab kerumunan tak terkendali dikarenakan jumlah penonton melebihi kapasitas 80.000 orang dan beberapa penonton akhirnya memaksa masuk ke bagian VIP dan ruang khusus.

Jumlah tersebut jauh melebihi yang dapat dikendalikan oleh personel keamanan negara dan swasta yang hadir.

Dikutip Reuters Menteri Dalam Negeri Daniel Aselo Okito menyatakan kematian diakibatkan karena terhimpit dan lemas.

Pasukan keamanan sebelumnya menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa yang melakukan kekerasan di jalan-jalan di luar stadion di mana banyak orang berkumpul jelang konser.

4. Festival Musik Berdendang Bergoyang Dicabut Polisi

Puluhan orang pingsan saat menghadiri festival musik Berdendang Bergoyang di Istora, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.

"Data korban yang tercatat oleh tim medis ada 27 orang yang pingsan di hari pertama," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin dikutip Antara di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Petugas Kepolisian menemukan adanya dugaan penjualan tiket yang melampaui kapasitas gedung tempat berlangsungnya konser.

Dari izin 3.000 penonton saja, ternyata penonton yang hadir mencapai 21.000.

Psikolog Hening Widyastuti dikutip Kompas.com menyebut antusiasme penonton dipicu pelonggaran aktivitas setelah pandemi.

"Ini sebagai bentuk euforia dari masyarakat itu sendiri karena merasa selama ini kan dikekang (penyesuaian peraturan pandemi Covid-19)," kata Hening, Senin (31/10/2022).

Komarudin mengatakan,sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit akibat tidak sadarkan diri atau pingsan. Hal itu disebabkan kelebihan jumlah penonton di hari pertama festival musik itu pada Jumat (28/10).

Jumlah tersebut bertambah pada hari kedua penyelenggaraan. Saat itu terjadi kekisruhan yang menyebabkan dihentikannya acara ketika sedang berlangsung.

"Mereka (panitia) menyampaikan yang tidak tercatat lebih dari itu, kisaran 25 hingga 30 orang yang pingsan," katanya.

Kepolisan Resor Metro (Polrestro) Jakarta Pusat kembali memanggil empat orang panitia festival musik "Berdendang Bergoyang" untuk dilakukan pemeriksaan.

"Hari ini kita akan periksa terkait lingkup panitia manajemen," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Pada Senin (31/10), Polrestro Jakarta Pusat sudah memanggil dan memeriksa empat dari lima orang panitia lainnya. "Kemarin dari lima, yang hadir empat orang, untuk diperiksa dan dimintai keterangan dan masih terus kita kembangkan," katanya.

Polda Metro Jaya telah membatalkan konser musik "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (30/10) demi keselamatan penonton.

"Polda menyatakan kegiatan itu kita hentikan, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa penonton. Kita tidak ingin adanya korban jatuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (31/10).

Konser tersebut awalnya direncanakan berlangsung selama tiga hari, yakni 28-30 Oktober 2022, namun membeludaknya pengunjung di hari kedua membuat pihak Kepolisian memutuskan untuk membatalkan konser di hari ketiga.

Petugas Kepolisian menemukan adanya dugaan penjualan tiket yang melampaui kapasitas gedung tempat berlangsungnya konser.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER