Kasus Pembunuhan ASN Semarang Saksi Korupsi Mandek, Keluarga Surati Jokowi dan Panglima TNI

4 Nov 2022 17:11 WIB

thumbnail-article

Putri almarhum ASN Pemkot Semarang, Iwan Budi, yang tewas dibunuh, Theresia Alfita Saraswati, menunjukkan surat yang dikirim kepada Presiden Joko Widodo, di Semarang, Kamis (ANTARA/ I.C.Senjaya)

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Masih ingat kasus pembunuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Semarang bernama Iwan Budi Paulus beberapa September 2022 lalu? Ternyata, sampai sekarang polisi belum juga bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan Iwan.

Keluarga Iwan akhirnya memilih opsi menyurati Presiden Jokowi agar mau memberikan perhatian khusus terhadap tindak pidana yang telah berlangsung selama dua bulan ini.

"Isinya memohon keadilan kepada para petinggi negara agar kasus ini diselesaikan tanpa intervensi dari pihak manapun," kata putri almarhum, Theresia Alfita Saraswati, dikutip Antara di Semarang, Kamis (4/11/2022)

Theresia mengatakan surat yang ia kirim juga menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan disertai tembusan kepada Kapolri, Menko Polhukam, Menkumham, Mendagri, serta Kompolnas. 

"Dengan segala hormat dan kerendahan hati mohon kiranya Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan untuk memberi perhatian lebih kepada kejadian yang menimpa almarhum," kata Saras membacakan petikan sebagian isi surat yang ia kirim hari ini.

Dua Oknum TNI Diduga Terlibat

Selain kepada Jokowi, Kapolri, Kompolnas, dan jajaran menterinya, keluarga korban Iwan Budi juga mengirimkan surat khusus kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Yunantyo Adi, kuasa hukum Iwan Budi mengatakan dalam suratnya keluarga meminta izin untuk bisa bertemu secara langsung Panglima TNI.

Ia menjelaskan permintaan untuk bertemu langsung itu berkaitan dengan dugaan adanya keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa tersebut.

Dalam penyelidikan perkara ini, Polisi Militer Kodam IV/ Diponegoro  telah memeriksa dua oknum TNI yang diduga terkait dengan peristiwa pembunuhan tersebut.

Namun, pemeriksaan mandek dengan alasan Pomdam Diponegoro belum memiliki bukti permulaan yang cukup.

Dekat Mantan Wali Kota Sukawi

Komandan Polisi Militer Kodam IV/ Diponegoro Kolonel Rinoso Budi menyebut dua oknum TNI yang diperiksa berinisial AG dan HR.

Ia mengatakan AG memiliki kedekatan dengan mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip. 

"Saudari NR, istri AG, merupakan keponakan Pak Sukawi " kata Rinoso di Semarang, Kamis (13/10/2022).

Rinoso menyebut dua anggota TNI tersebut telah dimintai keterangan dan memberikan alibi tentang keberadaannya saat hari kematian Iwan Budi.

Dalam penyelidikan perkara ini, kata Rinoso, Pomdam IV/ Diponegoro telah memeriksa 26 saksi.

Para saksi itu termasuk dua warga sipil, AG Portal dan HRD, yang berada di kawasan Marina saat peristiwa pembunuhan dan pembakaran jasad Iwan Budi terjadi.

Bahkan, kata dia, Pomdam Diponegoro ikut membantu untuk mengajukan permohonan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk saksi AG Portal.

"Kami tidak tahu siapa yang mengancam, tetapi yang bersangkutan memohon perlindungan ke LPSK," katanya.

Keterangan Saksi Berubah Setelah Diperiksa Pomdam

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar menyebut AG Portal tidak layak dilindungi LPSK.

"AG Portal ini dalam lindungan LPSK tetapi dalam keterangannya selalu menyampaikan tidak tahu," katanya, di Semarang, Senin (17/10/2022).

Menurut dia, sebagai orang yang melihat dan mengetahui langsung peristiwa pidana maka AG Portal tidak masuk dalam kualifikasi sebagai saksi yang harus dilindungi.

Ia menjelaskan keterangan dua saksi berinisial A dan D membenarkan keberadaan AG Portal pada 24 Agustus 2022 di lokasi pembunuhan Iwan Budi di kawasan Marina.

AG Portal ketika diperiksa di penyidik kepolisian, kata dia, menyebut terdapat tiga orang yang berada di lokasi saat almarhum Iwan Budi dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022.

Dari keterangan AG Portal, dua dari tiga orang tersebut berperawakan tegap.

Namun, lanjut dia, keterangan AG Portal berubah saat diperiksa di Polisi Militer Kodam IV Diponegoro hingga akhir diajukan permohonan perlindungan kepada LPSK.

Kepolisian sendiri sudah memperoleh keterangan secara lisan tentang hasil pemeriksaan pendeteksi kebohongan terhadap tiga saksi, termasuk AG Portal.

"Untuk AG Portal hasilnya tidak ada masalah, artinya sesuai dengan keterangan pertama," katanya.

 

 

Iwan Budi merupakan saksi dugaan korupsi sertifikasi lahan pada tahun 2010. Ia dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.

Jasadnya ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 8 September 2022.

Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi tersebut ditemukan papan nama identitas, serta telepon seluler yang diduga milik Iwan Budi Paulus.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER