Kenali Rukun dan Syarat Wajib Puasa Agar Ibadah Semakin Sempurna

9 Mar 2025 11:57 WIB

thumbnail-article

Antara

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Puasa Ramadhan menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Salah satu hal yang perlu diketahui umat muslim adalah rukun dan syarat wajib puasa Dengan begitu, puasa yang dijalani sah dan sesuai syariat.

Perintah puasa sendiri tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 183,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Perihal puasa juga tercantum dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim:  

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ  

Artinya: Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab ra, berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan (HR Bukhari dan Muslim).

Rukun Puasa

Mengutip laman NU Online, rukun puasa adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai ukuran sahnya puasa Ramadhan (di dalam pekerjaan). Adapun rukun puasa hanya dua, yaitu

Niat

Niat puasa biasanya diucapkan pada malam hari dan wajib menjelaskan kefardhuannya di dalam niat tersebut. Adapun bacaan niat sebagai berikut,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhis syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala".  

Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan keajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah swt semata.

Menahan diri dari hal membatalkan puasa

Rukun kedua dalam puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Hal ini mencakup makan, minum, berhubungan suami istri, serta hal-hal lain yang dinyatakan membatalkan puasa.

Periode puasa berlangsung dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Jika seseorang melanggar ketentuan ini, puasa yang dijalankan menjadi tidak sah. Perihal menahan diri tersebut, dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:  

فَاْلئَنَ باَشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلاَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلاَسْوَدِ مِنَ اْلفَجْرِ ثُمَّ اَتِّمُوْا الصِّيَامَ اِلَى اللَّيْلِ  

Artinya: Maka sekarang campurilah, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba (QS al-Baqarah [2]: 187).

Syarat Puasa

Syarat puasa adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan puasa Ramadhan, terdapat tujuhg syarat wajib puasa Ramadhan, jika tidak terpenuhi, maka gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya. berikur adalah syarat-syarat puasa

  1. Beragam Islam

  2. Baligh

  3. Berakal

  4. Mampu dan kuat.

  5. Tidak dalam masa haid atau nifas

  6. Tidak dalam perjalanan

  7. Mengetahui awal bulan Ramadhan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER