Kenapa Queen of Tears Memikat Hati Penonton? YouIC Rangkum Datanya Untuk Kamu

27 Mei 2024 15:05 WIB

Narasi TV

Pemeran drama Queen of Tears

Penulis: Husein Susilo

Editor: Hendri Wijayanto

Serial drama Queen of Tears sudah mencapai episode terakhirnya. Biasanya drama populer seperti itu akan membuat FOMO orang-orang yang belum nonton untuk ikutan menonton. Tapi ada juga orang-orang yang sudah mengikuti film itu dari awal hingga akhir, bukannya berhenti menonton, malah menonton ulang lagi serial yang dibintangi Kim Ji-won dan Kim Soo-hyun itu.

Misalnya, Bella Efrilia (27), perempuan pekerja di Jakarta. Dia menilai drama korea itu seru. “Aku lagi repeat nonton lagi dari awal. Soalnya seru,” kata Bella. 

Queen of Tears jelas sukses merebut hati penonton Indonesia. Tapi, untuk mencapai level itu, ada beragam faktornya. 

Youth Insight Center Narasi menghimpun faktor-faktor kebiasaan menonton film orang Indonesia, berikut preferensi genre, platform, dan faktor penentu pilihan film berdasarkan hasil survei Lokadata pada Maret 2024 kemarin. Kenapa Queen of Tears begitu memikat?

Genre dan Platform

Kunci pertama sukses Queen of Tears menggaet penonton Indonesia mungkin ada di genre. Serial itu menyajikan adegan-adegan drama yang tidak jarang penuh air mata namun turut menghadirkan unsur komedi. 

Survei dengan 2.237 responden mengungkap bahwa bagi masyarakat Indonesia, genre film yang paling disukai adalah komedi (59%), diikuti oleh aksi (58%), horor (52%), dan drama (38%). Genre ini memang menjadi faktor utama bagi mayoritas responden untuk memilih film. Angkanya besar sekali, mencapai 72%. Di urutan kedua, responden mempertimbangkan peringkat ulasan (52%), kemudian aktor atau aktris utama (42%) yang berperan di film tersebut.

Genre Film (Lokadata) | Youth Insight Center

Kunci keduanya: pilihan platform penayangan. Queen of Tears tayang di layanan streaming online, Netflix. Saat ini, streaming online memang menjadi pilihan utama. Sebagian besar (51%) responden lebih sering menggunakan layanan streaming online untuk menonton film, dengan 36% responden saat ini berlangganan, sementara 40% pernah berlangganan tetapi tidak lagi, dan 24% tidak pernah berlangganan sama sekali.

Netflix menjadi platform streaming paling sering digunakan dengan 55% responden memilihnya, diikuti oleh Vidio.com (36%), Disney+ Hotstar (25%), WeTV (24%), VIU (22%), Prime Video (19%), dan lainnya. 

Streaming vs Bioskop (Lokadata) | Youth Insight Center

Lewat layanan streaming menonton ulang film-film favorit cenderung lebih mudah, sebagaimana cerita Bella menonton ulang Queen of Tears. Ada 19% responden yang punya preferensi menonton ulang film favorit.

Namun demikian, di tengah gempuran layanan streaming online, bioskop tetap memiliki tempat penting bagi penikmat film di Indonesia. Sebanyak 33% responden menyatakan bioskop tetap menjadi pilihan utama untuk menonton film. Bagi yang lebih suka menonton di bioskop, kualitas tata suara dan gambar (31%), ketersediaan film (27%), kenyamanan fasilitas (20%) adalah tiga alasan utama mereka memilih menonton film di bioskop.

Tentang Youth Insight Center

Youth Insight Center adalah pusat riset Narasi yang berfokus pada tren dan perilaku generasi muda di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Narasi berupaya menyediakan data dan wawasan yang bermanfaat bagi berbagai pihak untuk mengenali lebih dalam tentang generasi muda Indonesia.

Aktivitas Nonton Film Baru (Lokadata) | Youth Insight Center









NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR