Komika Kiky Saputri baru-baru ini mengeluhkan konten me-roasting tokoh politik yang banyak dipotong dalam acara “Lapor Pak!” yang tayang pada Selasa (24/10/2023).
“Hahaha sudah kuduga. Maafkan saya teman-teman. Nextnya gausah lagi-lagi dah,” tulisnya di X pada Selasa.
Meskipun Kiky tak menyebut secara gamblang siapa sosok yang ia singgung dalam twit tersebut, namun banyak warganet menduga bahwa twit tersebut ditujukan untuk bakal cawapres Ganjar Pranowo yang baru-baru ini menjadi bintang tamu dalam acara komedi tersebut.
Melalui akun X pribadinya, @kikysaputrii, Kiky Saputri menjelaskan kekecewaan ketika harus melihat materi komedi yang susah payah dibuat harus dipotong dalam acara yang disiarkan.
"Observasinya setengah mati. Begadangnya 2 hari. Eh di-cut sesuka hati," cuitnya pada Rabu, (25/10/2023).
Kiky sempat berharap materinya tidak dipotong
Sesaat sebelum episode “Lapor Pak!” yang mendatangkan Ganjar tersebut ditayangkan pada Selasa (24/10), Kiky sempat berharap materinya tidak dipotong.
Hal tersebut terlihat ketika dirinya membalas twit Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil Edward saat mempromosikan acara tersebut.
"Semoga roastingan saya ga ada yang di-cut ya, Pak," cuit Kiky membalas unggahan Andi.
Namun sayangnya, harapan Kiky tidak sesuai kenyataan, materi roasting-nya banyak yang dipotong menjadi amat pendek. Durasi roasting tercatat hanya 3 menit 26 detik.
Kiky pun mengungkapkan kekecewaannya, di akun X pribadinya setelah menyaksikan tayangan “Lapor Pak!”.
“Hahaha sudah kuduga. Maafkan saya ya teman-teman. Nextnya gak usah lagi-lagi dah," tulisnya sesaat sebelum program itu menyisakan tujuh menit.
Kiky juga membalas cuitan warganet kepadanya yang mengomentari durasi Ganjar di-roasting.
"Ini sih fix memang banyak yang di-cut masa cuma 2 punch line doang, total durasi cuma 2 menit. Roasting apa perkenalan MC. Kurang seru yah," tulis akun @ArkonadaThe.
Dibandingkan dengan Anies
Setelah cuitan Kiky Saputri berkembang di X, banyak warganet yang membandingkan momen Ganjar di-roasting dengan momen ketika bakal capres lain, Anies Baswedan, menjadi bintang tamu di acara tersebut.
Sebelum me-roasting Ganjar, Kiky Saputri memang pernah me-roasting Anies Baswedan ketika Anies masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada November 2021 lalu.
Dalam cuitan lain, Kiky Saputri juga memuji sikap Anies Baswedan yang pernah ia roasting.
Menurutnya, Anies lebih santai bahkan meminta agar tidak ada bagian yang di-cut untuk tayang.
"Jujur, beliau keren banget. Waktu protokolernya minta ke pihak TV ada yg dicut, beliau dengan tegas bilang: “Ga usah ada yang dicut, tayangin aja semua. Ini salah satu bentuk kebebasan berbicara,"” tulis Kiky Saputri.
Namun, tak sedikit warganet yang menuduh Kiky tengah menggiring opini publik dengan mengeluarkan twit tersebut.
“Penggiringan opini ya, Lagi anget-angetnya mau Pilpres, Malah bikin statement begini. Biar dikata bintang tamu yang ini baperan. Kelihatan banget mba kiki, walaupun alus caranya mengatasnamakan roasting. Seharusnya dibalik layar gak usah diumbar-umbar,” tulis akun @Kurniawa****.
Kiky Saputri sendiri menegaskan bahwa ia tak menggiring opini publik dan hanya menyampaikan pengalamannya saja.
"Lah ngatur. Elon Musk aja yang punya twitter gapernah ngatur penggunanya mau ngetwit apa. Orang cerita pengalaman kok dibilang penggiringan opini. Hadeuuuuuh~," tulisnya membalas komentar warganet.
Apa itu roasting dalam stand up comedy?
Roasting sendiri merupakan salah satu cara berkomedi yang sering dilakukan oleh para pegiat stand up comedy.
Dalam sebuah roasting, seorang tamu akan secara sukarela membiarkan dirinya menjadi bahan bercandaan orang lain untuk menghibur banyak orang secara lebih luas.
Dalam sejarahnya, praktik roasting memang tak selamanya berjalan lancar. Umumnya, teknik komedi ini justru menimbulkan kontroversi ketika bintang tamu yang di-roasting tersinggung.
Beberapa kasus bahkan mencatat roasting dapat dilakukan kelewat batas, sehingga menjadi pelecehan dan kekerasan.
Biasanya, penyelenggaraan acara komedi yang melibatkan teknik roasting akan mensyaratkan kerja sama dan konsen dari pelawak dan orang yang menjadi bahan bercandaan.