Kronologi Densus 88 Tangkap Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Zulkarnaen dan Upik di Lampung

13 April 2023 13:04 WIB

Narasi TV

Polisi berusaha melumpuhkan terduga teroris saat simulasi pengamanan Global Platform for Disaster Risk Reduction di Nusa Dua, Bali, Kamis (19/5/2022). (ANTARA/Fikri Yusuf)

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membongkar kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) Zulkarnaen dan Upik Lawangan di Lampung.
 
Sempat terjadi aksi tembak-menembak antara tim Densus 88 dengan kelompok teroris. Apa saja fakta-fakta seputar operasi ini?

Empat Tersangka Ditangkap, Dua Lainnya Tewas

Kepala Biro Penerangan (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan dalam operasinya Densus 88 menangkap empat tersangka dan menewaskan dua tersangka lain.
 
“Jumlahnya ada enam, dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan dua tersangka tindak pidana terorisme meninggal dunia dan empat orang tersangka ditangkap,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (13/4/2023).
 
Ramadhan mengatakan empat tersangka yang ditangkap yakni PS alias JA, H alias NB, AM, dan KI alias AS. Sedangkan dua tersangka yang meninggal dunia, NG alias BA alias SA dan ZK.
 
Tersangka NG alias BA alias SA merupakan pimpinan kelompok yang berperan menyembunyikan buronan Zulkarnaen dan Upik Lawangan.
 
Mereka, kata Ramadhan, sudah lama menjadi incaran Densus 88. Sebagai informasi, Zulkarnaen buronan Densus selama 18 tahun merupakan bagian dari kelompok JI berbasis di Indonesia yang terafiliasi dengan Al Qaeda.

Hasil Dua Hari Operasi

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengungkapkan operasi penangkapan jaringan teroris JI kelompok Zulkarnaen dan Upik Lawang di Lampung dilakukan selama dua hari.
 
“Kami telah mengungkap persembunyian dan menangkap para pelaku tindak pidana terorisme tersebut mulai hari Selasa (11/4) dan Rabu (12/4), operasi berhasil cukup sukses walaupun di dalamnya terjadi baku tembak antara Densus 88 dan pelaku tindak pidana terorisme,” kata Aswin.
 
Penangkapan awal terhadap tersangka PS alias JA pada Selasa (11/4) di Mesuji, kemudian tersangka NG alias BA yang merupakan pentolan dari kelompok JI jaringan Zulkarnain dan Upik Lawangan yang ditangkap tahun 2020, setelah buron selama 18 tahun.
 
“Kelompok ini yang melakukan tindakan penyelamatan dan persembunyian bagi buronan Zulkarnaen dan Upik Lawangan, dan masih lagi perannya,” kata Aswin.
 
Kemudian operasi hari kedua di wilayah Kabupaten Pringsewu, Rabu (12/4) yang berlangsung hingga malam tadi, menangkap empat tersangka lainnya yakni H alias NB, AM dan KI alias AS, dan ZK.
 
“Sekarang keempat tersangka ini dalam pemeriksaan intensi oleh Tim Densus 88,” kata Aswin.
 
Salah satu tersangka, NG alias BA sudah menjadi buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2015.
 
“Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi tergabung dengan JI yang terafiliasi dengan kelompok Zulkarnaen dan Upik Lawangan,” kata Aswin.

Jejak Teror Kelompok Zulkarnaen dan Upik

Zulkarnaen dan Upik terlibat dalam banyak aksi teror bom, mulai dari:
 
  • Bom Bali yang menewaskan 202 orang.
  • Pemboman di gereja pada malam Natal dan tahun baru dengan menyasar hampir 20 gereja selama tahun 2000 sampai dengan 2001.
  • Zulkarnaen juga mengotaki pemboman rumah duta besar Filipina di Jakarta tahun 2000
  • Zulkarnaen mengotaki pemboman Hotel J.W Marriot Jakarta tahun 2003.
  • Zulkarnaen mengotaki pemboman Kedutaan Besar Australia pada tahun 2004.

Sedangkan Upik Lawangan juga tokoh JI ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Lampung pada 23 November 2020.

Ia dijuluki sebagai “profesor” karena ahli membuat bom dan senjata api rakitan baik yang otomatis atau pun manual.

Satu Anggota Densus Terluka

Bripda JO, anggota Densus 88 Antiteror Polri terluka cukup serius dalam aksi baku tembak dengan jaringan teroris JI kelompok Zulkarnaen dan Upik Lawangan di Lampung.
 
"Dari peristiwa tersebut, satu orang anggota Densus mengalami luka tembak cukup serius," kata Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar di Mabes Polri.
 
Bripda JO yang mengalami luka tembak di bagian pangkal paha dekat perut. Dalam operasi itu para tersangka teroris NG alias BA melakukan perlawanan menggunakan senjata api laras panjang M-16.
 
"Karena mereka melawan, melakukan perlawanan dengan senjata api, anggota kami juga kritis; sehingga harus dievakuasi," kata Aswin.​​​​​​​
 
Aswin menambahkan Bripda JO mengalami luka serius dan saat ini sedang menjalani penanganan medis intensif.
 
"Kami bersimpati dan kami mendoakan mudah-mudahan anggota ini bisa cepat tertangani selamat dan kembali bergabung dengan kami dalam melaksanakan tugas," ujarnya.
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR