Pemprov DKI Jakarta mengimbau gedung-gedung tinggi di Jakarta untuk menerapkan metode water mist sebagai upaya mengurangi kadar polusi udara.
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, metode water mist lebih efektif dibandingkan menyemprot jalan raya menggunakan air sebagaimana dilakukan beberapa waktu lalu.
Sementara, untuk detail pelaksanaan metode water mist, Heru menyampaikan bahwa Pemprov DKI kini tengah berkoordinasi dengan jajaran terkait.
"Gedung-gedung tinggi di DKI Jakarta akan melakukan itu [water mist]. Untuk waktu, misalnya satu hari berapa kali itu sedang kita bahas," kata Heru pada Senin (28/08), dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto bahlah DLH kini telah melakukan pendataan gedung-gedung tinggi di Jakarta yang dapat dipasangi water mist generator.
Dari hasil pendataan DLH tersebut, sejauh ini terdapat total 300 gedung berlantai lebih dari delapan yang memungkinkan dipasangi water mist generator.
"Gedung Jakarta kan ada yang sampai 30, 40, 60 lantai. Itu coba kita bersama dengan BRIN, kita lihat gedung mana saja memang dari 1.300 gedung yang ada di Jakarta itu yang bisa efektif untuk dipasangkan water mist tersebut," ungkap Asep pada Senin (28/08), dikutip dari Antara.
Water mist telah diuji coba di Gedung Pertamina
Metode water mist sendiri telah diuji coba di Gedung Pertamina di Jakarta Pusat pada Minggu (27/08).
Menurut Asep Kuswanto, uji coba di Gedung Pertamina menunjukkan hasil yang positif.
“Kita melakukan penyemprotan dari atas Gedung Pertamina dan di bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2.5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2.5 yang ada di sekitaran gedung tersebut," katanya.
Menurut Asep, selain lebih efektif, water mist generator sebagai alat penyemprot juga relatif mudah dibuat. Berdasarkan pemaparan BRIN, harga satu unit water mist generator berkisar Rp50 juta.
"Diharapkan dengan masifnya pemasangan water mist juga jangkauannya semakin lebar. Karena memang banyak sekali gedung yang ada di Jakarta," ujar Asep.
Sementara itu, pada hari ini Selasa (29/08), Heru Budi Hartono menyampaikan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta akan bertemu dengan beberapa pengelola gedung.
"Hari ini saya bertemu beberapa pengelola, alatnya juga sedang diproduksi. Tapi yang penting adalah saya kumpulkan mereka untuk melakukannya," katanya.