Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo (MNEK) 2025 resmi dimulai di Bali, Indonesia, berlangsung dari tanggal 15-22 Februari 2025. Acara ini diikuti oleh 39 negara, termasuk Turki, yang berpartisipasi dalam latihan tersebut. Dengan tema "Kemitraan Maritim untuk Perdamaian dan Stabilitas," MNEK 2025 berfokus pada penguatan kerja sama maritim dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan serta penanggulangan bencana di tingkat internasional.
Tidak hanya melibatkan kapal perang dari Indonesia, latihan ini juga melibatkan 34 kapal perang asing dan 18 kapal perang Angkatan Laut Indonesia. Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan angkatan laut dari negara peserta dalam bekerja sama saat menghadapi bencana, terutama di wilayah maritim.
Kirab budaya di Denpasar
Sebagai bagian dari rangkaian MNEK 2025, diadakan kirab budaya di pusat Kota Denpasar pada tanggal 18 Februari 2025. Kirab ini diikuti oleh 10 dari 39 negara peserta, yang menunjukkan atribut Angkatan Laut serta kekayaan budaya Bali. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam kirab ini termasuk Australia, Malaysia, India, Thailand, Jepang, Prancis, dan Rusia.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, memberikan sambutan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi meskipun hujan turun saat acara berlangsung. Kirab budaya tersebut menampilkan berbagai elemen, termasuk parade drumband dari akademi angkatan laut dan siswa-siswa Bali, yang semuanya menunjukkan kolaborasi antar budaya dan kebanggaan Angkatan Laut.
"Latihan bersama tersebut lebih menitikberatkan kepada penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan atau humanitarian asisstance/disaster relief, serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat non war-fighting yang merupakan aktualisasi tugas pokok TNI AL di bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP)", demikian salah satu sambutan Kepala Staf Angkatan Laut.
Tujuan dan manfaat latihan
MNEK 2025 bertujuan untuk memperkuat kerja sama maritim antarnegara dengan fokus pada isu kemanusiaan dan bantuan bencana. Latihan ini juga menyediakan platform untuk pertukaran pengalaman antar angkatan laut, dengan harapan dapat membangun jaringan yang kuat dalam menghadapi situasi darurat di masa depan.
Latihan penanggulangan bencana, yang menjadi fokus utama, merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi angkatan laut dalam memberikan bantuan saat bencana alam terjadi. Hal ini penting untuk menciptakan respons yang cepat dan terkoordinasi antara negara-negara yang terlibat.
Ragam kegiatan selama MNEK 2025
Selama MNEK 2025, berbagai kegiatan dijadwalkan untuk meningkatkan kerjasama antarnegara. Selain latihan kolaborasi komunikasi yang melibatkan aset militer yang akan digerakkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan, simposium keamanan maritim internasional juga diadakan. Simposium ini bertujuan untuk membahas isu-isu keamanan maritim yang dihadapi bersama oleh negara peserta.
Di samping itu, pameran pertahanan juga menjadi bagian penting dari latihan ini. Para peserta dapat memamerkan teknologi serta perangkat yang digunakan dalam operasional angkatan laut. Parade budaya yang ditampilkan juga menjadi wadah bagi negara-negara peserta untuk menunjukkan jati diri dan budaya masing-masing, mengedepankan semangat kebersamaan dan solidaritas dalam konteks kemaritiman.
Dengan adanya MNEK 2025, diharapkan kolaborasi maritim dapat tumbuh pesat dan memberikan dampak positif bagi semua negara peserta, terutama dalam konteks penanggulangan bencana dan keamanan maritim yang kian kompleks di era modern ini.