Ledakan Petasan di Blitar: Kronologi, Korban, dan Dampak Kerusakan

20 Februari 2023 22:02 WIB

Narasi TV

Anggota TNI berjaga di lokasi diduga pusat ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Akibat ledakan tersebut, sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas dilokasi, dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan gegana Brimob Polri dilokasi. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

"Saya keluar rumah dan melihat rumah Pak Darman sudah hancur dan terdapat asap," (Imam, saksi mata).
 
Kediaman Darman di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2) malam lantak akibat bahan baku petasan yang ia simpan meledak.
 
Tak cuma merusak rumah yang ditinggali, ledakan petasan juga menewaskan Darman dan para penghuni lainnya. Mereka yang menjadi korban meninggal ialah:
 
1. Darman (65 tahun) selaku pemilik rumah.
 
2. Arifin (30 tahun) selaku anak pemilik rumah.
 
3. Deni Widodo (26 tahun) selaku anak pemilik rumah.

4. Wawa selaku adik ipar Arifin.
 
Selain empat korban meninggal terdapat delapan orang warga lainnya yang mengalami luka-luka. Mayoritas mereka tergores karena tertimpa reruntuhan atap atau plafon rumah.
 
Para korban  mengalami syok dan kini masih proses pemulihan sudah mendapatkan perawatan tim medis.
 
Mereka antara lain:
 
1. Tri Wahyudi (27 tahun).
 
2. Dwi Ernawati (21 tahun) mengalami luka ringan dan sesak nafas.
 
3. Bara Kartanegara, Sri Utami (50 tahun), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok.
 
4. Kabol (82 tahun), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok.
 
5. Gunawan (47 tahun) Ketua RT 01 RW 14 Karang Bendo, Ponggok.
 
6. Moh Azril (3 tahun), asal Desa Karang Bendo, Ponggok.
 

Potongan Tubuh Berhasil Diidentifikasi

 
Pada Senin (20/2/2023) aparat Polres Blitar Kota, Jawa Timur, berhasil mengidentifikasi temuan potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi ledakan. Potongan tubuh berasal dari jenazah Darman.
 
"Satu jenazah diidentifiikasi atas nama Darman, sedangkan lainnya berupa potongan anggota tubuh dan masih diidentifikasi," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan dikutip Antara di Blitar.
 
Rochan mengatakan saat kejadian di rumah itu terdapat empat orang. Tim masih mengidentifikasi temuan potongan anggota tubuh yang sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
 
"Di dalam rumah tersebut diketahui terdapat empat orang pada saat kejadian," ujar Rochan.

Dampak Ledakan

Ledakan bahan baku petasan alias mercon di rumah Darman mengakibatkan kerusakan hingga radius 100 meter dari lokasi kejadian.
 
Ledakan itu juga mengakibatkan kerusakan bangunan. Setidaknya terdapat 15 rumah warga di sekitar lokasi kejadian rusak bagian tembok dan atapnya. Kerusakannya juga cukup parah.
 

Kronologi Menurut Polisi dan Para Saksi Mata

Sejumlah warga mengatakan kejadian ledakan itu cukup dahsyat. Imam Syafii, seorang saksi mengaku sempat melihat kilatan warna kuning dari luar rumah disusul suara ledakan cukup keras.
 
"Saya keluar rumah dan melihat rumah Pak Darman sudah hancur dan terdapat asap," kata Imam dikutip Antara.
 
Juni Arifin, warga lainnya, mengatakan Darman tetangganya adalah seorang buruh tani dan marbot Masjid An Nur Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
 
"Kebiasaan setiap tahun menjelang puasa bersama dengan anaknya membuat mercon (petasan) untuk disulut sendiri," katanya.
 
Kapolres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Argowiyono mengemukakan ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diduga berasal dari bahan pembuatan petasan.
 
"Untuk sementara dugaan awal penyebab ledakan adalah mercon (petasan), tetapi untuk memastikan, kami masih menunggu tim laboratorium forensik," kata Argowiyono kepada wartawan di Blitar, Senin (20/2/2023).
 
Ia mengatakan saat ini polisi sudah melakukan sterilisasi hingga 100 meter dari jarak lokasi ledakan. Selain itu, sejumlah anggota kepolisian juga berjaga-jaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
 
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal di lokasi kejadian.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR