Penyanyi Bernadya baru saja merilis lagu berjudul “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”. Seperti apa lirik dan makna dari lagu terbaru Bernadya?
“Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” merupakan bagian dari album perdana Bernadya dengan judul yang sama yang rilis pada 24 Juni 2024.
Sebagaimana lagu-lagunya yang lain, Bernadya menghadirkan nuansa getir dan melankolis dalam “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”.
Lagu ini merupakan ungkapan kesedihan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup.
Kehilangan adalah bentuk duka yang paling menyakitkan. Saat kehilangan orang terkasih, rasanya hidup seperti tidak ada artinya lagi. Perasaan ini tergambar dalam lirik “Tak harapkan hari baru. Pagi jadi yang paling berat untukku”.
Meski demikian, kita dipaksa untuk terus melanjutkan hidup sambil menanggung luka tak kasat mata. Seperti lirik utamanya: “Sialnya, hidup harus tetap berjalan”, meski luka itu mungkin tidak akan pernah benar-benar sembuh.
“Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” bukan sekadar lagi galau. Lagu ini merupakan refleksi mendalam terhadap perasaan kehilangan, terhadap emosi-emosi yang muncul dalam proses beduka, dan bagaimana kita harus tetap hidup demi orang yang kita sayangi.
Lirik lagu “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” - Bernadya
Ini yang takkan kau tahu
Betapa beratnya malamku tanpamu
Betapa ku berharap
Setiap malam jadi yang terakhir
Semoga ku hilang dalam tidurku
Tak harapkan hari baru
Pagi jadi yang paling berat untukku
Harus bangun dan terima kenyataan semua telah berbeda
Sialnya, hidup harus tetap berjalan
Mungkin sebentar lagi ku bisa kuterima
Waktuku, peranku, dalam hidupmu selesai
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Saat sudah rela hati ini
Ku ceritakan jalan-jalan yang kutempuh sampaiku bisa relakanmu pergi
Masih jauh dari sembuh
Sudah gila meski tak separah itu
Masih bangun dan terima kenyataan
Sudah bukan aku yang isi harimu
Sudah bukan aku alasan senyummu
Sudah hilang semua mimpi yang kita bangun dulu
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
KOMENTAR
Latest Comment