Mahasiswi USU Meninggal Misterius: Pagar Rumah Terkunci hingga Surat Wasiat yang Diduga Palsu

19 May 2023 15:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi TKP penemuan jasad. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Mahasiswi Sosiologi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) ditemukan meninggal secara misterius di rumahnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. Banyak hal aneh yang ditemukan oleh keluarganya ketika datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

Jasad mahasiswi berinisial MD ini ditemukan dalam kondisi yang sudah membusuk pada Rabu (03/05/2023). Kondisi wajahnya rusak, namun bagian tubuh lainnya utuh. Di sekitar jasad korban juga terdapat bekas terbakar yang cukup pekat. 

Diketahui selama ini MD diasuh oleh pasangan YA dan M sebagai orang tua angkatnya. Hingga akhirnya YA dan M bercerai. Mahira pun tinggal bersama YA. 

Pada tahun 2020, YA meninggal. Sejak saat itu, Mahira tinggal sendiri di rumah warisan ibu angkatnya.

Kejanggalan kematian

Paman dan kuasa hukum MD Oky Andriansyah menjelaskan beberapa kejanggalan kematian MD.

Oky menuturkan, kejanggalan kematian MD ini dimulai dari ia yang tidak berangkat kuliah selama seminggu lebih. 

Teman-temannya mencoba menghubungi, namun tidak mendapat balasan dari MD. Salah seorang temannya pun mengirimkan pesan kepada istri Oky.

Mendapat kabar tersebut, Oky dan istrinya menuju ke rumah YA dan M. Di sana, rumah dalam keadaan gelap dan sepeda motor ada di halaman rumah. 

Anehnya, kondisi pagar rumah tergembok dari luar. Hal tersebut sontak membuat Oky teringat perkataan Y bahwa jika kondisi pagar tergembok, artinya Y sekeluarga sedang berada di luar.

Oky pun menghubungi satpam di perumahan tersebut. Mereka memanjat ke lantai 2 rumah Mahira. Aroma busuk pun menyengat. Oky langsung mendobrak pintu rumah yang tampak gelap. Ia menemukan jasad MD di dapur.

“Tiba-tiba datang bapak angkat (M), sama ibu tirinya. Itulah sudah mulai grogi keduanya. Mereka yang harus bertanggung jawab dong, masak dibiarkan anak gadis ditinggal sendiri,” ujar Oky, dilansir dari Kompas.com.

Seolah tidak ingin tahu penyebab kematian anak angkatnya, M meminta agar jasad MD langsung dikuburkan tanpa diautopsi. 

Setelah dimakamkan, Oky bertemu dengan ayah kandung MD, Pariono. Saat itulah Pariono mencurigai ada yang aneh dengan kematian anaknya.

Kejanggalan lain adalah surat wasiat yang ditemukan dekat jasad MD. Menurut Oky, tulisan di surat tersebut berbeda dengan tulisan asli MD. 

Selain itu, tulisan “bapakku” dan panggilan “aku” juga menimbulkan kecurigaan. Pasalnya, mendiang tidak pernah menyebut dirinya “aku”, melainkan dengan nama sapaannya.

Setelah beberapa kejanggalan ditemukan, polisi pun membongkar makam MD dan akan dilakukan diautopsi.

Diduga bukan kasus bunuh diri

Pariono tak kuasa menahan duka melihat anaknya tewas mengenaskan. Pariono meyakini bahwa anaknya tidak mungkin bunuh diri. 

Seingat Pariono, anaknya merupakan anak yang baik sehingga tidak mungkin melakukan hal nekat seperti itu.

“Muka anak saya tinggal tengkorak tapi badannya utuh, itu saya lihat di foto. Waktu saya sampai di Rumah Sakit Bhayangkara, polisi juga memberi foto gembok (pagar rumah Mahira),” ujar Pariono pada Kamis, 18 Mei 2023, dilansir dari Kompas.com.

Selama ini, Pariono selalu dihalangi oleh M ketika ingin bertemu dengan anaknya. Diketahui bahwa M adalah kakak kandung istri Pariono, Nurabni. 

Pariono mengizinkan MD yang masih berusia 4 bulan untuk dirawat oleh M dan YA karena mereka tidak memiliki anak.

Dari banyaknya kejanggalan yang ada, Pariono meminta agar polisi segera mengungkap kasus kematian anak kandungnya. 

Di satu sisi, Pariono juga menyesalkan sikap M yang tidak menyetujui polisi untuk lakukan autopsi jasad anaknya tersebut.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER