Makanan Khas Nisfu Syaban Di Berbagai Daerah Di Indonesia

23 Februari 2024 18:02 WIB

Narasi TV

Banda Aceh (ANTARA) - Leumang bambu kuliner khas Aceh yang terbuat dari campuran beras ketan dan santan laris manis diburu oleh masyarakat Banda Aceh sebagian sajian idola untuk berbuka puasa di Ramadhan.

Penulis: Elok Nuriyatur

Editor: Indra Dwi Sugiyanto

Telah menjadi tradisi di Indonesia untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban, umat Islam akan berbondong-bondong memenuhi masjid, mushola, langgar atau surau untuk mengaji dan berdoa bersama

Yang tidak kalah menarik malam Nisfu Syaban, Masyarakat tidak hanya berdoa bersama, namun mereka juga akan menyajikan makanan khas yang hanya ada di perayaan Nisfu Sya'ban.

Makanan Khas Nisfu Syaban

Berikut adalah deretan makanan khas nisfu syaban yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Ketupat

Ketupat kerap kali identik dengan perayaan lebaran namun nyatanya, makanan yang dibungkus dengan daun janur ini  juga disajikan sebagai makanan khas malam Nisfu Syaban, seperti diwilayah Tuban, Gresik, dan Rembang.

Ketupat tidak hanya sekedar sajian karbohidrat saja, namun ada filosofi makna dibaliknya, dalam tradisi Jawa kata kupat berasal dari kata ngaku lepat atau menjadi simbol mengakui menyadari kesalahan kepada Allah SWT.

Sementara pembungkusnya dari Janur jadi Ja’a Nur adalah simbol datangnya pertolongan dari Allah, selain Bentuk ketupat yang persegi menjadi simbol atau perwujudan cara pandang kiblat papat lima pancer.

Cara pandang itu menegaskan adanya harmonisasi dan keseimbangan alam yaitu empat arah mata angin utama, yaitu timur, selatan, barat, dan utara yang bertumpu pada satu pusat. Yang artinya dalam kehidupan, seberapapun manusia berkenalan, hendaknya tidak pernah melupakan pancer yaitu Allah SWT

Lemang

Selain ketupat, Lemang juga menjadi makanan yang tidak hanya ada di perayaan Idul Fitri namun juga menjadi kudapan khas Nisfu Syaban terutama di wilayah Sumatera Barat dan wilayah-wilayah lain yang berisi penduduk keturunan Melayu.

Lemang adalah kuliner dari beras ketan yang telah dicampur santan kelapa kemudian dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun, kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang.

Makanan khas ranah minang ini tidak hanya sekedar makanan biasa tapi juga memiliki filosofi yang menarik yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran kehidupan.

Proses memasak yang cukup lama adalah simbol dari perjalanan hidup manusia, untuk mencapai sebuah proses bahagia maka perlu kesabaran didalamnya.

Puli

Puli merupakan makanan khas Jepara yang disajikan pada Nisfu Syaban, konon makanan ini erat kaitannya dengan Sunan Kalijaga  yang ingin mempersatukan umat

Puli sendiri adalah jenis makanan yang terbuat dari bahan nasi dicampur dengan bleng. Makanan ini memiliki makna yang mendalam, kata Puli berasal dari bahasa Arab ufwu lii yang berarti maafkanlah atau ampuni aku.

 

 

Sego Langgi

Makanan khas Nisfu Syaban selanjutnya adalah Sego Langgi, makanan ini cukup populer di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur sebagai kudapan khas malam Nisfu Sya'ban.

Nasi yang disajikan dalam talam ini, konon adalah nasi kesukaan Mbah Raden Noer Rahmat Sunan Sendan.

Makanan ini terdiri dari nasi putih yang ditata dengan alas daun pisang, kemudian "ditimbun" dengan beragam tujuh macam sayuran yang diolah dan dicampur dengan parutan kelapa segar, serta ada lauk-pauknya.

Tujuh macam masyran ini  adalah simbol “Pitu-Pitulung” yang dimaksud untuk memohon pertolongan oleh Allah dan dijauhi dari segala macam musibah.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR