23 April 2024 12:04 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Taylor Swift baru saja merilis album bertajuk The Tortured Poets Department (TTPD). Lagu berjudul “Fortnight” menjadi lagu pembuka dalam album yang dirilis pada Jumat (19/4/2024) itu. Lantas, apa makna lagu “Fortnight” Taylor Swift berkolaborasi dengan Post Malone?
Taylor Swift kembali merilis album ke-11 selama berkarier di bidang musik. Album berjudul The Tortured Poets Department (TTPD) ini diproduseri oleh Taylor Swift, Jack Antonoff, Aaron Dessner, dan Patrick Berger.
Taylor Swift merilis album dengan cara yang berbeda dibanding sebelumnya. The Tortured Poets Department dirilis dalam dua gelombang. Gelombang pertama untuk versi standar dan empat versi lain, sementara gelombang kedua disebut The Anthology.
Lagu-lagu yang diciptakan Taylor Swift ini berangkat dari puisi yang menyiksanya selama dua tahun terakhir. Ia ingin membagikan cerita tersebut kepada para penggemarnya. Salah satu lagu yang cukup fenomenal berjudul “Fortnight” juga menjadi pembuka dalam album The Tortured Poets Department.
“Fortnight” disebut-sebut sebagai lagu yang diciptakan Taylor Swift untuk mantan kekasihnya yang terakhir, Joe Alwyn. Mereka menjalin hubungan selama tujuh tahun. Sayangnya, hubungan mereka harus berakhir karena hadirnya orang ketiga.
Lagu ini menggambarkan betapa sulitnya Taylor Swift ketika harus move on dari Joe Alwyn. Kisah cinta yang sudah terjalin sejak lama harus kandas akibat orang ketiga, Emma Laird. Mereka berdua bahkan sudah berkencan sebelum Joe Alwyn resmi putus dari Taylor Swift.
Lantas, bagaimana makna lagu “Fortnight” Taylor Swift? Simak penjelasannya berikut ini!
Makna lagu Fortnight
“Fortnight” diambil dari bahasa Inggris kuno yang berarti empat belas malam atau dua minggu. Tidak diketahui secara pasti makna keterangan waktu tersebut. Namun, banyak teori bermunculan soal keterangan waktu tersebut.
Sebagian sumber mengatakan dua minggu merujuk pada waktu yang sulit dijalani Taylor Swift sejak hubungannya dengan Joe Alwyn berakhir. Sebab, kabar perpisahan tersebut mulai ramai setelah dua minggu sejak pemberitaan pertama oleh majalah People.
Ada pula yang berspekulasi dua minggu sebagai waktu di mana muncul rumor kencan antara Joe Alwyn dan Emma Laird. Mereka berkencan saat Joe Alwyn masih menjalin hubungan dengan Taylor Swift.
Kisah perselingkuhan ini tersirat dalam penggalan lirik “Fortnight”: “And no one here’s to blame but what about your quiet treason. And for a fortnight there we were (Dan tidak ada seorang pun yang bisa disalahkan kecuali bagaimana dengan pengkhianatan diam-diam anda. Dan selama dua minggu kami berada di sana)”.
Lagu ini juga menggambarkan bahwa selama dua minggu, seseorang menjalani hari-hari biasa dengan kekasihnya. Bertemu, bersenda gurau, bercakap seolah tak ada yang disembunyikan.
Tiba-tiba semuanya berubah ketika datang orang ketiga dalam hubungan. Perselingkuhan ini membuat Taylor Swift–atau bisa dimaknai sebagai perempuan–merasa kesal, frustasi, dan marah. Penghianatan tersebut menghancurkan hidupnya.
Kemarahan dapat tergambar dengan jelas dalam lirik “And i love you, it’s ruining my life (dan aku mencintaimu, itu menghancurkan hidupku)”.
Taylor Swift berusaha keras untuk move on dan melupakan mantan kekasihnya tersebut. Hidup akan tetap berjalan, meski sudah tidak lagi berpasangan. Dengan berat hati Taylor Swift harus menerima kenyataan bahwa mereka sudah berpisah.
KOMENTAR
Latest Comment