Manfaat Membaca Ayat Kursi setelah Sholat, Salah Satunya agar Masuk Surga

15 Nov 2023 18:11 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang muslim melafalkan ayat kursi sebagai zikir setelah sholat. (Sumber: Pexels/Ali Arapoglu)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Sebagai seorang muslim pasti sudah tidak asing lagi dengan bacaan ayat kursi. Ayat yang diambil dari Surah Al-Baqarah tersebut memiliki banyak manfaat ketika dilafalkan, terutama ketika dilafalkan setelah sholat.

Ayat yang berisi keagungan Allah Swt. tersebut bahkan dijadikan sebagai zikir harian dan diwajibkan di beberapa pondok pesantren di Jawa.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya manfaat yang diperoleh ketika menjadikan ayat kursi sebagai zikir dan doa.

Manfaat membaca ayat kursi setelah sholat

Mengutip laman NU Online, membaca ayat kursi selepas sholat memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah masuk surga.

Penjelasan tersebut merujuk pada hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam Nasai dalam Sunan al-Kubra yang ditulis Abu Umamah al-Bahiliy. Dalam hadis tersebut, Nabi saw. bersabda: 

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ

Artinya: “Barang siapa yang membaca Ayat Kursi tiap usai sholat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain–belum datangnya–kematian.” (HR. An-Nasa'i dalam Al-Yaum wa Al-Lailah: 10).

Keutamaan ayat kursi juga tak terbatas ketika dilafalkan setelah sholat. Ayat kursi juga dianjurkan dibaca ketika menjelang tidur agar Allah Swt. menyertakan malaikat penjaga agar tidur tidak diganggu setan hingga pagi.

Bacaan ayat kursi

Berikut lafal ayat kursi yang dapat dilafalkan sebagai zikir setelah melaksanakan salat:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa‘u ‘indahū illā bi'iżnih(ī), ya‘lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai'im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi‘a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya'ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia Yang Hidup kekal lagi selalu mengatur (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Dia Maha Pemilik segala hal yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang bisa memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya? Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah kecuali telah dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255).

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER