Manfaat Puasa untuk Lambung: Ternyata Tak Makan Seharian Ada Gunanya secara Biologis

3 Mar 2025 19:33 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi berbuka puasa. (Foto: Pexels/Thirdman)

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Sepanjang bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Kendati puasa bermakna tidak makan dan minum sepanjang hari, puasa ternyata punya manfaat untuk lambung.

Bahkan, bagi orang dengan gangguan pencernaan seperti maag dan GERD, puasa yang dilakukan dengan cara yang benar memiliki manfaat yang tak sedikit.

Manfaat ini diperoleh karena orang yang berpuasa memiliki pola makan yang teratur. Berdasarkan waktunya, orang yang berpuasa hanya makan pada waktu buka hingga sahur.

Selain disiplin pola makan, lambung memiliki banyak waktu untuk "istirahat" ketika berpuasa.

Lantas, apa saja manfaat puasa bagi lambung dan bagaimana bisa kebiasaan tak makan seharian justru positif untuk kesehatan organ yang satu ini?

Manfaat puasa untuk kesehatan lambung

Ada sejumlah manfaat puasa bagi kesehatan lambung, mulai dari menurunkan sekresi asam hingga mengurangi faktor penyebab masalah lambung. Berikut penjelasannya.

1. Dapat menurunkan sekresi asam lambung

Puasa, terutama selama bulan Ramadan, memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan lambung, di antaranya adalah menurunkan sekresi asam lambung.

Ketika seseorang berpuasa, tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke lambung, sehingga produksi asam lambung menjadi berkurang.

Hal ini dapat mengurangi risikonya terhadap luka pada dinding lambung yang biasanya disebabkan oleh kelebihan asam. Bagi mereka yang menderita masalah asam lambung, seperti maag, puasa dapat menjadi cara untuk meredakan gejala yang mereka alami.

2. Mengurangi gerakan usus dan lambung

Pada saat berpuasa, lambung dan usus tidak memproses makanan, yang mengakibatkan pengurangan aktivitas di kedua organ tersebut.

Berkurangnya pergerakan ini berarti gesekan yang dapat menyebabkan luka di lapisan lambung juga berkurang.

Dengan demikian, sistem pencernaan dapat beristirahat dan memulihkan diri, berfungsi lebih efisien ketika makanan kembali masuk setelah berpuasa.

Ini adalah salah satu alasan mengapa puasa sering diadvokasi bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan.

3. Meredakan stres

Stres merupakan faktor penyebab yang dapat memperburuk masalah lambung, termasuk peningkatan asam lambung.

Selama berpuasa, individu biasanya fokus pada kenyang dan haus, yang dapat membantu mengalihkan perhatian dari stres.

Dengan mengurangi faktor pemicu stres, puasa tidak hanya membantu menyehatkan lambung tetapi juga menstabilkan kondisi emosional seseorang. Mengelola stres dapat meningkatkan kesehatan lambung secara keseluruhan.

4. Mengurangi gejala GERD

Puasa juga diketahui memiliki efek positif terhadap penderita gastroesophageal reflux disease (GERD).

Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meredakan gejala GERD dengan cara menurunkan sekresi asam lambung dan memberi kesempatan pada lambung untuk beristirahat.

Ini menjadi solusi bagi banyak orang yang mengalami gejala reflux, termasuk nyeri ulu hati. Penerapan puasa yang tepat, dengan pola makan yang seimbang saat berbuka dan sahur, mendukung pemulihan lebih lanjut.

5. Memperbaiki pola makan

Salah satu manfaat lain dari puasa adalah pembentukan pola makan yang lebih teratur.

Dalam bulan Ramadan, waktu makan dibatasi pada sahur dan berbuka, yang mendorong seseorang untuk lebih disiplin dalam memilih makanan dan memperhatikan porsi.

Pendekatan ini dapat membantu mereka yang sebelumnya memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, beralih ke pilihan lebih sehat dan terkontrol.

Perbaikan ini memberi dampak positif bagi kesehatan lambung, berkurangnya gejala penyakit lambung, dan perbaikan sistem pencernaan secara umum.

Tips sehat berpuasa untuk penderita maag

Para penderita maag sebenarnya diperbolehkan untuk melakukan puasa. Bahkan jika dilakukan secara benar, puasa dapat membantu tubuh mengurangi frekuensi kambunya maag.

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjalankan puasa dengan lancar bagi pemilik penyakit maag.

1. Makanan harus tepat

Bagi penderita maag, pemilihan makanan yang tepat saat sahur dan berbuka sangat krusial.

Menghindari makanan tinggi lemak, pedas, dan asam dapat membantu mencegah naiknya asam lambung.

Memilih makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran, serta karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, dapat mendukung kesehatan lambung.

Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering juga dapat mengurangi beban pada lambung dan mencegah gejala maag.

2. Mengatur waktu makan

Mengatur waktu makan menjadi kunci keberhasilan berpuasa bagi penderita maag.

Makan secara perlahan dan tidak terburu-buru, serta menghindari makan terlalu banyak sekaligus, dapat membantu mencegah kemungkinan sakit lambung.

Dianjurkan untuk memulai berbuka dengan makanan ringan, seperti kurma atau air putih, sebelum melanjutkan dengan hidangan berat.

Hal ini memberi waktu bagi lambung untuk beradaptasi sebelum menerima makanan yang lebih berat.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER