13 Juni 2023 15:06 WIB
Penulis: Dzikri N. Hakim
Editor: Akbar Wijaya
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi meninggal di Rumah Sakit San Raffaele, Milan pada Senin, (12/6/2023).
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya Berlusconi sempat dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (9/6/2023) untuk menjalani perawatan terkait penyakit leukimia yang dideritanya.
Meski menderita beberapa masalah kesehatan sejak 2016, sosok Berlusconi masih tetap aktif terlibat bersama partainya, Forza Italia.
Pria yang tiga kali menjabat sebagai Perdana Menteri Italia itu meninggal pada usia 86 tahun.
Berlusconi terpilih sebagai Perdana Menteri Italia untuk pertama kalinya pada tahun 1994. Kemudian menyusul pada tahun 2001 dan 2008.
Namun, pada tahun 2011 ia dipaksa meninggalkan kursi kekuasaan karena krisis utang zona Euro dan skandal pesta ‘bunga-bunga’ yang menampilkan penari telanjang di kediaman pribadinya.
Di samping kariernya sebagai politisi, Berlusconi juga dikenal sebagai taipan bisnis di Italia.
Berawal pada 1980, Berlusconi mendirikan jaringan televisi komersial pertama di Italia, Canale 5, yang mendominasi gelombang udara Italia.
Berlusconi kemudian menerapkan diversifikasi ke berbagai sektor, mulai dari dari ritel hingga penerbitan, serta tim sepak bola AC Milan.
Lebih dari 150 bisnis secara keseluruhan yang dimiliki Berlusconi bernaung dalam sebuah perusahaan induk bernama Fininvest.
Dalam kiprahnya bersama AC Milan dari 1986 hingga 2017, Berlusconi telah mengantarkan klub dengan julukan Il Rossoneri itu dari masa suram ke era kejayaan.
Total 29 trofi juara, termasuk delapan scudetto dan lima titel Liga Champions berhasil diraih oleh AC Milan selama kepemimpinan Berlusconi.
Kepergian Berlusconi menimbulkan kesedihan bagi klub tersebut.
AC Milan menyampaikan pesan duka cita di akun media sosial dan situs resminya.
"Sungguh menyedihkan, AC Milan berduka atas meninggalnya Silvio Berlusconi yang tak terlupakan dan berbagi simpati dengan keluarga, rekan, dan teman-teman yang paling disayangi," tulis Milan di akun media sosialnya.
"Terima kasih, Tuan Presiden. Selalu bersama kami," tulisnya lagi.
Selain dari mantan klub yang pernah dipimpinnya itu, sejumlah rekan politik juga mengucapkan belasungkawa atas kepergian Berlusconi.
Salah satunya disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutnya sebagai orang tersayang atau sahabat sejati.
"Saya selalu dengan tulus mengagumi kebijaksanaannya, kemampuannya untuk membuat keputusan yang seimbang dan berpandangan jauh ke depan bahkan dalam situasi yang paling sulit," kata Putin dalam pesan belasungkawa, seperti dikutip Euronews, Senin (12/6/2023).
Putin menambahkan Berlusconi akan dikenang di Rusia sebagai pribadi yang konsisten dan berprinsip dalam memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara.
Diketahui, Berlusconi sempat dikritik karena membela Putin setelah invasi Krimea pada 2014 dan juga turut membela Presiden Rusia itu di tengah perang Rusia di Ukraina.
PM Hungaria Viktor Orban juga mengirimkan belasungkawa melalui sebuah kicauan di Twitternya.
"Telah pulang si petarung hebat", cuit Orban, pada Senin (12/6/2023).
Unggahan tersebut disertai dengan gambar Berlusconi dan Orban berjabat tangan yang bertuliskan dalam bahasa Italia riposa in pace, amico mio yang berarti "beristirahatlah dengan damai, temanku."
Dari negeri sendiri, Perdana Menteri Italia saat ini Giorgia Meloni juga mengucap belasungkawa dalam sebuah video yang diunggahnya di Twitter.
Dalam video itu, Meloni mengenang Berlusconi sebagai pejuang dan salah satu orang paling berpengaruh bagi sejarah negara.
KOMENTAR
Latest Comment