12 Januari 2024 14:01 WIB
Penulis: Jay Akbar
Editor: Akbar Wijaya
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bekerja dengan benar. Menurutnya pemilu yang benar terjadi ketika rakyat dapat mengekspresikan hati nuraninya secara bebas, merdeka, dan berdaulat.
"Nah, ini juga untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang benar," kata Megawati dalam pidato peringatan HUT PDI Perjuangan ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Megawati lalu menceritakan pengalamannya saat membaca baliho-baliho sosialisasi pemilu yang bertuliskan "Pemilu Demokratis", "Pemilu Jujur, Adil, Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia". Menurutnya slogan-slogan itu berarti rakyat tidak boleh digiring saat ingin menentukan pilihan.
"Nah ini, bebasnya dan rahasia, jadi tidak digiring loh, tolong ya," ujar Megawati.
Megawati juga menyinggung status Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga adhoc. Menurutnya Lembaga Pemilihan Umum (LPU) di masa Orde Baru lebih baik ketimbang KPU.
"Komisi itu (KPU) sifatnya ad hoc kan bahwa suatu saat itu bisa dibubarkan. Itu berulang kali saya omong. Jadi kan, aduh gimana sih," kata Megawati.
Megawati juga mengingatkan pentingnya debat sebagai sarana bagi rakyat untuk melihat kelemahan dan kelebihan calon pemimpin. Dia mengatakan dalam suasana paling kritis seperti debat, seorang pemimpin harus smart.
"Itulah adanya debat, untuk melihat dengan dengan langsung, positif mana ya, yang bagus mana ya, yang pintar gitu loh," ujarnya.
"Lah, kalau hanya mau jadi pemimpin tapi enggak bisa apa ya, itu menaungi rakyat yang paling kritis, apa sih ketika jadi pemimpin, sopo wae itu dalam keadaan suasana keadan tuh, sedang krisis atau kritis itu, kan mesti dapat orang pemimpin tuh yang smart gitu loh."
KOMENTAR
Latest Comment