Mengenal Bukber: Tradisi Tahunan Yang Selalu Dinantikan Saat Bulan Ramadan

17 Mar 2025 05:28 WIB

thumbnail-article

Antara .

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Tradisi buka puasa bersama, atau yang lebih dikenal dengan sebutan bukber, telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia selama bulan Ramadan. Meskipun asal usulnya sulit ditelusuri secara pasti, bukber diyakini memiliki akar dalam kebiasaan masyarakat timur, yang lebih mengenal konsep makan bersama dengan keluarga, kerabat, teman serta kolega

Tradisi ini tidak tercantum secara spesifik dalam ajaran Islam sebagai ketentuan yang wajib dilaksanakan, melainkan sebagai perayaan sosial yang mempererat hubungan antar individu.

Konsep ini mengingatkan kembali bahwa Ramadan bukan hanya tentang menikmati hidangan lezat, tetapi juga tentang berbagi rezeki dan mempererat silaturahmi.

Makna Sosial dan Spiritual Bukber

Salah satu nilai penting dari tradisi bukber adalah kemampuannya untuk menguatkan hubungan silaturahmi antara anggota keluarga dan teman-teman. Malam-malam di bulan Ramadan yang umumnya penuh nuansa spiritual menjadi saat yang sempurna untuk berkumpul dan berbagi cerita.

Buka puasa juga merupakan momen untuk berbagi rezeki. Dengan mengundang orang lain untuk bergabung dalam acara buka puasa, individu tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga menciptakan kebahagiaan bagi orang lain, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.

Mengutip laman NU Online dalam konteks ini, bukber menjadi kesempatan untuk menyampaikan rasa peduli dan solidaritas, nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam agama Islam. yang dijanjikan bagi para pelakunya.

Baginya diberikan pahala semisal pahala orang berpuasa yang ia beri makanan untuk berbuka tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya orang yang berpuasa itu.

Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya menyampaikan satu hadis yang cukup panjang tentang hal ini. Sebagian kutipan hadis tersebut menuturkan:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فقال: ... من فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ» ، قَالُوا: يَا رَسُولَ الله ليس كلنا يجد ما يفطّر بِهِ الصَّائِمَ؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُعْطِي اللَّهُ هَذَا الثَّوَابَ لِمَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى مَذْقَةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَمَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ بَعْدَهَا حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ

Dari Sa’id bin Musayab dari Salman ia berkata: Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda, “... Barangsiapa yang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan maka hal itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka. Baginya pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala puasa orang yang diberi buka tersebut.” Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah, tidak setiap kami dapat memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah bersabda, “Allah akan memberikan pahala yang demikian ini kepada orang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa meskipun hanya dengan susu encer, sepotong kurma, atau seteguk air. Dan barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku di mana setelahnya ia tak akan haus sampai masuk ke dalam surga...”

Oleh karena itu, tradisi ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual dalam kehidupan umat Islam.

Tradisi Bukber Yang Sudah Mendunia

Di Indonesia, tradisi bukber bervariasi antar daerah. Misalnya, di Aceh terdapat tradisi Meugang, di Betawi ada Nyorog, di Bali dikenal dengan Megibung, dan di Jawa Timur ada Megengan.

Setiap tradisi tersebut mengandung bentuk dan cara unik dalam merayakan buka puasa, namun semuanya mengedepankan pentingnya kebersamaan dan berbagi.

Tidak hanya Indonesia, banyak negara dengan populasi Muslim juga memiliki tradisi buka puasa yang khas. Di Malaysia, misalnya, buka puasa sering ditemani dengan hidangan seperti bubur lambuk dan ayam percik.

Sementara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, makanan seperti nasi kabsah dan sambusa menjadi hidangan favorit saat berbuka.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER