Istilah C level, bagi sebagian orang memang masih orang memang masih terdengar asing.
Namun sesungguhnya istilah yang satu ini cukup sering dipakai, terutama oleh kalangan pekerja di perusahaan.
C level adalah istilah yang merujuk pada kata chief atau manajemen C-suite, yaitu jajaran eksekutif di sebuah perusahaan yang memiliki jabatan tinggi.
Orang-orang yang menempati posisi tersebut memiliki peran dan wewenang yang penting dalam membuat keputusan yang berdampak pada perkembangan dan fungsi suatu perusahaan.
Maka tak heran bila jajaran C level merupakan orang yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, pengetahuan yang luas, hingga koneksi yang banyak.
Hal tersebut karena peranan yang diemban oleh jajaran C level memang berat dan tinggi.
Posisi C level dan tugasnya
Lebih lanjut C level juga memiliki pembagian yang berbeda sesuai dengan tugas dan wewenang yang ditempatinya. Berikut tugas dan wewenang C level berdasarkan posisi yang ditempati.
1. Founder
Memiliki arti ‘penemu’, posisi founder memiliki tugas dan wewenang sebagai orang yang mendirikan sebuah perusahaan.
Orang yang berada di jajaran ini tergolong dalam orang yang rela mengambil resiko untuk memulai suatu hal yang baru.
2. Owner
Meskipun istilah owner dan founder sering dimaknai sebagai suatu hal yang sama, namun sesungguhnya keduanya merupakan posisi yang berbeda.
Owner lebih merujuk kepada jajaran yang melakukan investasi dalam sebuah perusahaan.
Mereka adalah orang yang memiliki saham yang membuat suatu perusahaan dapat berdiri berkat modal yang ditanamkan.
3. CEO (Chief Executive Officer)
Sering di dengar oleh khalayak ramai, CEO memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi pergerakan bisnis dalam sebuah perusahaan secara keseluruhan.
CEO bertugas untuk menetapkan tujuan hingga strategi bisnis suatu perusahaan.
4. CTO (Chief Technology Officer)
Chief technology officer (CTO) bertugas untuk mengawasi sistem informasi dan pegembangan teknologi dalam sebuah perusahaan.
Namun ada kalanya CTO mengambil fokus pada mengawasi dan mengambil wewenang dalam inovasi dan pengelolaan infrastruktur dari teknologi informasi dalam sebuah perusahaan, seperti mengembangkan suatu produk dari perusahaan yang menaungi.
5. CBO (Chief Business Officer)
Posisi ini bertanggung jawab dalam aspek operasional dalam perusahaan termasuk pada pengembangan bisnis serta perencanaan strategis.
Seorang CBO akan bekerja sama dengan CEO dan dewan redaksi lainnya dalam hal pengembangan perusahaan.
6. CMO (Chief Marketing Officer)
Chief marketing officer (CMO) bertugas untuk mengawasi strategi marketing suatu perusahaan. Selain itu CMO juga berperan dalam pengelolaan brand, mengawasi brand positioning, hingga hubungan dengan pihak luar dalam urusan campaign brand.
7. CFO (Chief Financial Officer)
Memiliki wewenang di bidang finansial, CFO bertanggung jawab besar dalam penganggaran baik dalam perencanaan keuangan, kepatuhan, pelaporan keuangan perusahaan.
Posisi ini juga bertugas untuk membuat analisis risiko keuangan.
8. CCO (Chief Compliance Officer)
Selain berperan mengawasi dan bertanggung jawab atas kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan.
Seorang CCO juga bertugas memantau jalannya bisnis dalam suatu perusahaan agar berada dalam alur yang pas, sesuai dengan regulasi, kebijakan, dan undang-undang yang berlaku.
9. COO (Chief Operating Officer)
Seorang COO bertugas untuk berkoordinasi dengan pihak luar untuk memastikan segala sesuatunya tidak keluar dari alur dan sesuai dengan perjanjian yang terjalin antara pihak perusahaan dan pihak luar.
10. CHRO (Chief Human Resources Officer)
Posisi C level yang satu ini memiliki tugas dalam urusan perekrutan karyawan baru.
Seorang CHRO harus tahu bagaimana strategi dalam menyusun talent strategy perusahaan serta mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan yang dinaunginya.