Mengenal Sesar Cimandiri, Diduga Penyebab Gempa Cianjur: Sebaran Sesar dan Potensi Bahayanya

23 Nov 2022 19:11 WIB

thumbnail-article

Kondisi pasca gempa Cianjur, Senin (21/3/2022). Foto: Antara

Penulis: Rahma Arifa

Editor: Ramadhan Yahya

Gempa dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang melanda daerah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) disebut bersumber dari aktivitas Sesar Cimandiri. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Apa, sih, Sesar Cimandiri ini dan seberapa bahaya sesar ini?

Update jumlah korban jiwa akibat gempa: Kerusakan gempa mencakup korban jiwa, luka-luka, serta kerusakan rumah warga dan fasilitas publik. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Selasa (22/11/2022), melaporkan 268 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang luka-luka.

Dinas Komunikasi dan Informasi Cianjur Selasa (22/11/2022), melaporkan sebanyak 2.834 rumah warga rusak. Kerusakan juga mencakup lima fasilitas kesehatan, lima tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan dan dua jembatan.

Apa itu Sesar Cimandiri? Sesar adalah bidang patahan yang disebabkan oleh pergeseran satu blok batuan terhadap blok batuan lainnya.

  • Menurut Supendi, dkk (2018), Subduksi lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia menghasilkan beberapa sesar aktif di Jawa Barat.
  • Dengan ini, Jawa Barat dikelilingi Sesar Cimandiri, Sesar Lembang dan Sesar Baribis.
  • Juga terdapat zona sesar lokal di Garut Selatan yang dinamakan Garsela.
  • Sepanjang 2009-2015, tercatat 168 lokasi yang menjadi sumber gampa dangkal karena aktivitas sesar-sesar tersebut

Gempa Cianjur diduga disebabkan aktivitas Sesar Cimandiri atau Sesar Padalarang.

  • Gempa terjadi dengan pusat kedalaman cukup dangkal, yakni 10 km.
  • Sesar Cimandiri membentang 100 kilometer.
  • Aktivitas dan lokasi Sesar Cimandiri diduga menyebabkan terjadinya gempa yang berdampak di Cianjur.
  • Sesar Cimandiri membentang sepanjang 100 kilometer dari muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu dan melewati Kabupaten Cianjur, Bandung Barat dan Subang.
  • Diduga pergeseran Sesar Cimandiri bertemu dengan Sesar Lembang yang berlokasi di Padalarang dan juga Sesar Baribis di Subang.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri atau sesar Padalarang,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada konfrensi pers, Senin (21/11/2022).

Apa kata pakar soal ini? Irwan Meliano, Pakar Gempa Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan Sesar Cimandiri memang merupakan sesar yang relatif aktif.

  • Lokasi Sesar Cimandiri juga berdekatan dengan zona subduksi lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
  • Ini menjadi pemicu potensi gempa yang relatif besar di Jawa Barat, dibandingkan dengan sesar-sesar lainnya.
  • “Kalau berdasarkan riset yang kita kaji…memang betul bahwa jumlah kegempaan yang terjadi di sesar Cimandiri lebih banyak ketimbang sesar Lembang” kata Irwan, dikutip Kumparan, Selasa (22/11/22).

Potensi bahaya: Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta dan Bandung merupakan wilayah rawan gempa permanen

  • Disebabkan adanya beberapa sesar di wilayah tersebut yang menjadi pemicu gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

“Fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam konferensi pers, Rabu (23/11/22).

  • Gempa kerak dangkal lebih merusak walaupun tanpa kekuatan gempa besar.
  • Misalnya, tanpa harus diatas 7 magnitudo, kekuatan magnitudo 4, 5,6, sudah dapat menimbulkan kerusakan signifikan.
  • Gempa kerak dangkal juga kerap diikuti banyak gempa susulan.
  • Terlebih, zona sesar tersebut dekat dengan banyak permukiman warga.
  • Struktur bangunan yang tidak memenuhi standar aman akan menambah potensi kerusakan.

Sesar Cimandiri sendiri memiliki beberapa segmen yang masing-masing bergerak aktif sehingga menjadi potensi sumber-sumber gempa bumi.

  • Menurut Jurnal Geo Science Letters, (27/12/2018) terbagi tiga segmen:
    Segmen Cibuntu: panjang maksimum 17,2 km ke arah barat timur
    Segmen Padabeunghar: panjang 12,78 km kearah barat daya-timur laut
    Segmen Baros: panjang 16,36 ke arah barat daya-timur laut
  • Menurut Bulletin of Scientific Contribution, Universitas Padjajaran, Sesar Cimandiri terbagi dua struktur
    Bagian barat: dari Pelabuhan Ratu sampai Perbukitan Walat
    Bagian timur: dari perbatasan Sukabumi Cianjur sampai Gunung Tangkuban Perahu (Bandung Utara)

Fakta lain soal Sesar Cimandiri: Sesar Cimandiri merupakan patahan yang terbentuk oleh subduksi lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. 

  • Sesar Cimandiri diketahui aktif bergerak antara 0,1-0,55 mm/per tahun.
  • Sesar juga memiliki beberapa segmen yang masing-masing aktif bergerak sehingga memiliki simpanan energi dari berpotensi lepas.
  • Terdapat lima segmen: di Cimandiri, Pelabuhan Ratu sampai Citarik, Citarik sampai Cadasmalang, Ciceureum sampai Cirampo, Cirapo sampai Pangleseran dan Pangleseran sampai Gandasoli.

Selain gempa Cianjur Senin lalu, Sesar Cimandiri juga pernah menjadi penyebab gempa berkekuatan 3,0 magnitudo di Cianjur 13 Maret 2022 lalu dan gempa 5,3 magnitudo di Banten dan selatan Jawa Barat, 12 Maret 2022.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER