Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia Qatar 2022, Bagaimana Pengaruhnya ke Ekonomi Mereka?

20 Dec 2022 13:12 WIB

thumbnail-article

Lionel Messi mencium trofi Piala Dunia Qatar 2022 usai mengalahkan Prancis/ Reuters

Penulis: Agung Pratama S.

Editor: Akbar Wijaya

Lionel Messi dan kawan-kawan berhasil membawa Argentina memenangi Piala Dunia Qatar 2022 setelah dahaga selama 36 tahun.

Pemenang Piala Dunia biasanya berpotensi mengalami peningkatan ekonomi. Bagaimana dengan Argentina?

Riset Marco Mello dari University of Surrey, Inggris menyebut juara Piala Dunia cenderung dapat menikmati tambahan 0,25 poin persentase pertumbuhan ekonomi dalam kuartal kedua setelah turnamen dilaksanakan.

Negara pemenang akan mengalami peningkatan ekspor yang dipengaruhi oleh visibilitas internasional yang lebih besar usai juara Piala Dunia.

Hal itu menurut Mello sejalan dengan apa yang dialami Brasil ketika menjadi juara Piala Dunia 2002. Mereka, kata Mello, mengalami lompatan besar untuk penjualan luar negeri.

Namun Mello mengingatkan tidak semua negara pemenang Piala Dunia menerima keuntungan ekonomi secara langsung.

Mello mengatakan masalah ekonomi yang lebih dahulu ada dapat membatasi keuntungan ekonomi yang didapatkan negara pemenang Piala Dunia.

Saat Spanyol Juara Piala Dunia 2010 contohnya, Mello mengatakan mereka tidak menerima keuntungan sepenuhnya dari keberhasilannya. Hal ini karena mereka telah mengalami masalah ekonomi sebelum Piala Dunia 2010.

Krisis yang dihadapi Spanyol saat itu adalah krisis biaya hidup serta adanya potensi resesi yang mendekat.

“Jika ada satu negara di Piala Dunia terakhir yang tidak mendapat banyak keuntungan dari memenangkan Piala Dunia, ini adalah Spanyol pada 2010, ketika ada krisis utang negara,” ucap Mello dikutip dari Bloomberg, 16 Desember 2022.

Hal serupa mungkin akan dirasakan Prancis apabila mereka menjuarai Piala Dunia 2022 ini. Saat ini Prancis sedang berjuang keluar dari krisis energi serta gelombang pemogokan.

Sedangkan Argentina, saat ini sedang mengalami inflasi mendekati 100%, serta mengalami kekeringan yang dapat mengancam ekspor tanaman pada tahun yang akan datang.

Piala Dunia 2022 Qatar digelar dalam kurun waktu yang tak biasa. Umumnya Piala Dunia dilaksanakan pada libur kompetisi liga-liga dunia, yaitu antara Juni-Juli.

Namun Piala Dunia Qatar 2022 menggelar kompetisi pada bulan November-Desember. Cuaca panas jadi alasan FIFA menggeser tanggal hajatan terbesar sepak bola dunia ini.

Menurut Mello, perubahan waktu pelaksanaan ini juga dapat berpengaruh pada efek ekonomi negara pemenang.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER