24 April 2023 21:04 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Morning depression adalah salah satu pertanda depresi, penanganan yang tepat dapat menghindarikan dampak yang lebih serius.
Bagi orang yang didiagnosis memiliki gangguan depresi, gejala depresi dapat memburuk di waktu-waktu tertentu, salah satunya di pagi hari.
Jika kamu kerap bangun tidur dengan suasana hati yang buruk serta kesulitan untuk memulai hari, mungkin kamu mengalami gejala yang disebut morning depression.
Dilansir dari Healthline, morning depression adalah gejala depresi yang paling kuat dirasakan di pagi hari dibandingkan siang atau malam.
Morning depression dialami oleh orang-orang dengan major depressive disorder atau gangguan depresi berat.
Gejalanya meliputi perasaan sedih yang teramat dalam, frustrasi, marah, dan kelelahan.
Berbeda dengan seasonal affective disorder (SAD) atau seasonal depression yang berhubungan dengan perubahan musim, morning depression berkaitan dengan perubahan waktu dalam satu hari.
Morning depression juga dikenal sebagai variasi harian dari gejala depresi atau diurnal mood variation.
Sebutan ini merujuk pada gejala depresi klinis yang dapat mengalami peningkatan atau penurunan sepanjang hari.
Gejala morning depression mirip dengan gejala depresi klasik, yang biasanya meliputi:
Tubuh manusia memiliki alarm alami yang bertugas mengatur siklus bangun dan tidur setiap harinya. Alarm ini disebut dengan irama sirkadian atau circadian rhythm.
Selain mengatur jadwal tidur, irama sirkadian juga memengaruhi energi, pikiran, kesadaran, dan menjaga suasana hati.
Jika irama sirkadian terganggu, produksi hormon dalam tubuh juga akan terganggu. Hal ini bisa berakibat buruk pada kesehatan fisik dan kondisi emosional.
Misalnya, jika tubuh memproduksi hormon melatonin (hormon yang memicu rasa kantuk) di pagi hari, maka seseorang akan merasa lelah dan mudah jengkel di waktu tersebut.
Secara alami, tubuh manusia memproduksi hormon kortisol untuk merespons situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam keselamatan diri.
Hormon ini dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, kadar gula darah, sampai irama pernapasan.
Terlalu banyak hormon kortisol yang diproduksi tubuh dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan sulit berkonsentrasi.
Biasanya, hormon kortisol mengalami peningkatan setelah bangun tidur. Hal inilah yang bisa jadi menyebabkan stres dan perasaan sedih di pagi hari.
Jika kamu mengalami gejala seperti morning depression, jangan langsung mendiagnosis diri sendiri.
Konsultasikan dengan psikiater untuk memastikan apakah gejala yang kamu rasakan adalah benar morning depression atau bukan.
Kesehatan fisik perlu dijaga untuk menunjang kesehatan mental. Makan secara teratur dan olahraga rutin dapat membantu menjaga suasana hati dan mencegah munculnya gejala depresi.
Gejala depresi bisa jadi merupakan efek samping dari obat-obatan tertentu.
Untuk memastikan hal ini, mintalah dokter atau apoteker untuk melakukan tinjauan terhadap obat-obatan yang biasa dikonsumsi.
KOMENTAR
Latest Comment