Apa Itu Morning Depression? Simak Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

24 Apr 2023 21:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang pria mengalami morning depression. (Sumber: Pexels/Andrea Piacquardio) .

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Morning depression adalah salah satu pertanda depresi, penanganan yang tepat dapat menghindarikan dampak yang lebih serius.

Bagi orang yang didiagnosis memiliki gangguan depresi, gejala depresi dapat memburuk di waktu-waktu tertentu, salah satunya di pagi hari. 

Jika kamu kerap bangun tidur dengan suasana hati yang buruk serta kesulitan untuk memulai hari, mungkin kamu mengalami gejala yang disebut morning depression

Dilansir dari Healthline, morning depression adalah gejala depresi yang paling kuat dirasakan di pagi hari dibandingkan siang atau malam. 

Morning depression dialami oleh orang-orang dengan major depressive disorder atau gangguan depresi berat. 

Gejalanya meliputi perasaan sedih yang teramat dalam, frustrasi, marah, dan kelelahan.

Berbeda dengan seasonal affective disorder (SAD) atau seasonal depression yang berhubungan dengan perubahan musim, morning depression berkaitan dengan perubahan waktu dalam satu hari.

Gejala morning depression

Morning depression juga dikenal sebagai variasi harian dari gejala depresi atau diurnal mood variation

Sebutan ini merujuk pada gejala depresi klinis yang dapat mengalami peningkatan atau penurunan sepanjang hari. 

Gejala morning depression mirip dengan gejala depresi klasik, yang biasanya meliputi:

  • Hipersomnia (tidur berkepanjangan),
  • Kesulitan bangkit dari tempat tidur,
  • Tidak punya energi untuk memulai hari,
  • Mudah tersinggung dan marah,
  • Sulit melakukan aktivitas harian,
  • Perubahan nafsu makan (meningkat atau menurun),
  • Sulit konsentrasi,
  • Merasa hampa,
  • Frustrasi.

Penyebab morning depression

  • Gangguan tidur/irama sirkadian

Tubuh manusia memiliki alarm alami yang bertugas mengatur siklus bangun dan tidur setiap harinya. Alarm ini disebut dengan irama sirkadian atau circadian rhythm

Selain mengatur jadwal tidur, irama sirkadian juga memengaruhi energi, pikiran, kesadaran, dan menjaga suasana hati.

Jika irama sirkadian terganggu, produksi hormon dalam tubuh juga akan terganggu. Hal ini bisa berakibat buruk pada kesehatan fisik dan kondisi emosional. 

Misalnya, jika tubuh memproduksi hormon melatonin (hormon yang memicu rasa kantuk) di pagi hari, maka seseorang akan merasa lelah dan mudah jengkel di waktu tersebut.

  • Hormon pemicu stres

Secara alami, tubuh manusia memproduksi hormon kortisol untuk merespons situasi yang dianggap berbahaya atau mengancam keselamatan diri.

Hormon ini dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, kadar gula darah, sampai irama pernapasan.

Terlalu banyak hormon kortisol yang diproduksi tubuh dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan sulit berkonsentrasi.

Biasanya, hormon kortisol mengalami peningkatan setelah bangun tidur. Hal inilah yang bisa jadi menyebabkan stres dan perasaan sedih di pagi hari.

Penanganan morning depression

1. Mendapatkan bantuan profesional

Jika kamu mengalami gejala seperti morning depression, jangan langsung mendiagnosis diri sendiri.

Konsultasikan dengan psikiater untuk memastikan apakah gejala yang kamu rasakan adalah benar morning depression atau bukan.

2. Menjaga kesehatan fisik

Kesehatan fisik perlu dijaga untuk menunjang kesehatan mental. Makan secara teratur dan olahraga rutin dapat membantu menjaga suasana hati dan mencegah munculnya gejala depresi. 

3. Melakukan tinjauan pengobatan (medication check-up)

Gejala depresi bisa jadi merupakan efek samping dari obat-obatan tertentu.

Untuk memastikan hal ini, mintalah dokter atau apoteker untuk melakukan tinjauan terhadap obat-obatan yang biasa dikonsumsi.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER