24 Mei 2023 19:05 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Niat sholat Idul Adha dianjurkan dilafalkan ketika melaksanakan salat Id di Hari Raya Iduladha. Salat Iduladha sendiri adalah salat sunah dua rakaat pada tanggal 10 Zulhijah.
Hari Raya Iduladha berbarengan dengan puncak ibadah haji yang dilakukan di Makkah, Arab Saudi.
Melansir dari NU Online, hukum melaksanakan salat Iduladha sama seperti salat Idulfitri yaitu sunah muakadah yang artinya sangat dianjurkan, walaupun bukan sebuah kewajiban.
Sementara dalam tata cara pelaksanaanya, syarat dan rukunnya tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan salat lainnya, berikut adalah tata cara pelaksanaan salat Iduladha.
Bacaan niat salat Iduladha dapat dilakukan dengan melafalkan doa berikut ini.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Artinya, “Aku berniat salat sunah Iduladha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Dalam kitab Nihayatul Muhtaj, Imam Ramli menjelaskan bahwa membaca lafal niat sholat Idul Adha bertujuan untuk membantu kekhusyukan salat yang dikerjakan.
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
Artinya: "Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (salat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dan karena menghindari dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat."
Tata cara salat Iduladha sendiri tidak berbeda dari rukun salat Idulfitri. Salat Id juga tidak jauh berbeda dengan salat dua rakaat pada umumnya.
Rukun yang membedakan salat Id dengan salat dua rakaat lain seperti salat Subuh atau salat sunah lain adalah pada banyaknya takbir di awal rakaat.
Pada rakaat pertama, salat Iduladha dilakukan dengan tujuh (7) kali takbir, sedangkan pada rakaat kedua dilakukan dengan lima (5) kali takbir.
Pada sela antar-takbir, jemaah salat Iduladha dapat melafalkan doa berikut.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Artinya, “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
Artinya, “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
Untuk rukun salat Iduladha sendiri terdiri dari:
Setelah melaksanakan salat Iduladha, jemaah tidak disarankan untuk langsung pulang.
Jemaah salat Id dianjurkan untuk mendengarkan khotbah Iduladha terlebih dahulu, kecuali pelaksanaan salat dikerjakan sendiri tidak berjemaah.
KOMENTAR
Latest Comment