Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dikelola dalam waktu yang relatif singkat yaitu tiga bulan hingga satu tahun. Berbeda dengan jenis investasi jangka panjang yang memerlukan waktu diatas satu tahun untuk dapat menarik dana atau keuntungan.
Secara sederhana, jenis investasi ini dapat dicairkan kapanpun investor mau karena tidak terikat pada jangka waktu yang panjang sehingga memberikan keuntungan tersendiri, yaitu fleksibilitas.
Meskipun hanya bersifat sementara, namun jenis investasi ini menjadi strategi tersendiri bagi para investor. Salah satunya adalah mengambil keuntungan dari kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu. Investasi jangka pendek juga baik untuk diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi faktor resiko dalam investasi.
Meskipun memiliki keuntungan yaitu fleksibilitas, investasi jangka pendek juga memiliki kelemahan yang harus diperhatikan. Investasi jangka pendek memerlukan waktu yang cukup banyak untuk memonitor pergerakan nilai instrumen investasi karena sifatnya yang fluktuatif. Selain itu, inflasi dan pajak juga bisa mempengaruhi return dari investasi jangka pendek.
Memahami kelebihan dan kekurangan investasi jangka pendek menjadi hal yang wajib terutama bagi investor pemula agar tidak salah langkah dalam menentukan strategi investasi. Maka, investasi jangka pendek cocok bagi investor pemula yang baru mencoba memasuki dunia investasi.
Fleksibilitas investasi jangka pendek cocok digunakan untuk menyimpan dana darurat, menumbuhkan dana perusahaan yang tidak terpakai, dan memenuhi tujuan keuangan seperti liburan, membeli gawai baru dan lain-lain. Investasi jangka pendek juga bisa menjadi passive income bagi investor.
Jenis investasi jangka pendek
Setelah memahami pengertian investasi jangka pendek dan beberapa kelebihan serta kekurangannya, mari berkenalan dengan beberapa jenis dari investasi jangka pendek:
Instrumen yang satu ini kerap diminati oleh banyak investor pemula, karena investor hanya menyiapkan modal dan nanti manajer investasi (MI) akan mengalokasikan dana tersebut ke beberapa efek. Reksa dana bisa menjadi instrumen investasi jangka panjang maupun pendek.
Reksa dana memiliki beberapa jenis, namun yang paling rendah resikonya adalah reksa dana pasar uang yang investasinya 100% dialokasikan pada pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia atau Obligasi yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
Instrumen satu ini sudah tidak asing di telinga masyarakat. Selain cocok digunakan untuk investasi jangka pendek, banyak orang yang telah mengetahui keamanan dan bagaimana cara kerjanya.
Nasabah akan diberikan pilihan jangka waktu mulai dari 3 bulan hingga 24 bulan dan dana baru bisa ditarik setelah jangka waktu berakhir. Apabila Nasabah mencairkan sebelum jatuh tempo maka akan dikenakan biaya.
Keuntungan deposito tergantung pada jangka waktu yang dipilih, namun deposito memiliki bunga yang lebih besar dibandingkan tabungan biasa.
P2P Lending adalah jenis investasi yang mewadahi investor untuk memberikan pinjaman modal kepada UMKM Indonesia untuk mengembangkan usaha. Investor mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman yang telah ditentukan.
Biasanya jangka pinjaman dimulai dari satu bulan hingga 24 bulan dimana besaran bunga juga dipengaruhi oleh jangka waktu yang dipilih.
Logam mulia satu ini adalah aset berharga sejak jaman nenek moyang kita. Sebagai aset berharga, emas dipercaya menjadi pelindung nilai (safe haven) saat terjadi krisis. Logam mulia juga likuiditasnya sangat tinggi, karena bisa kita perjualbelikan kapan saja dan di mana saja.
Saham juga bisa tergolong sebagai instrumen investasi jangka pendek selama pembelian dan penjualannya dilakukan dalam skala waktu yang singkat.
Menggunakan saham sebagai instrumen investasi jangka pendekmu bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi. Namun, saham juga memiliki resiko yang tinggi karena harga saham sangat fluktuatif terutama dalam waktu yang singkat.
Selain kelima instrumen investasi diatas masih ada beberapa instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan sebagai investasi jangka pendek seperti obligasi, tabungan berjangka, Surat Berharga Negara (SBN) dan lain-lainnya.
Di antara jenis-jenis investasi jangka pendek ini memiliki keuntungan yang cukup cepat dan tinggi serta memiliki fleksibilitas. Namun yang perlu diingat adalah sifat investasi jangka pendek yang fluktuatif sehingga meningkatkan resiko serta besaran bunga yang rentan terhadap inflasi dan pajak.
KOMENTAR
Latest Comment