Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI Angkatan Laut Lantamal I Belawan melakukan penggerebekan di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Penggerebekan ini dilakukan setelah menerima informasi mengenai adanya aktivitas pencurian bahan bakar avtur. Dalam operasi ini, pihak TNI AL berhasil menangkap tiga pelaku berinisial AR (47), IW (31), dan H (43) yang diduga terlibat dalam sindikat pencurian.
Modus operandi sindikat pencurian ini tergolong cukup canggih. Mereka menggunakan cara melubangi pipa bawah laut yang menyalurkan avtur ke Bandara Kualanamu. Dengan metode ini, sindikat dapat mengakses dan mengambil bahan bakar pesawat milik Pertamina secara ilegal.
Rincian pencurian avtur
Sindikat ini diduga telah mencuri sekitar 30 kiloliter (KL) avtur selama aksinya. Dalam penggerebekan, TNI AL menemukan jumlah signifikan bahan bakar yang disimpan dalam 29 tangki dengan kapasitas masing-masing 1 KL, serta dua drum yang berisi sekitar 220 liter avtur. Pengakuan dari para pelaku menunjukkan bahwa aksi pencurian ini telah berlangsung sejak tahun 2022, dan dalam sekali beraksi, mereka dapat menggasak sebanyak 30 KL bahan bakar.
Para pelaku menjelaskan bahwa kejahatan ini dilakukan dengan sangat terampil dan terencana, termasuk penempatan selang yang terhubung ke tangki penyimpanan mereka di gudang.
Penanggulangan oleh Pertamina
Menanggapi kejadian pencurian ini, Pertamina menerbitkan pernyataan terkait keamanan dan kelancaran pasokan avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Kualanamu. Susanto August Satria, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, memastikan bahwa pasokan avtur tetap aman dan tidak terpengaruh oleh pencurian tersebut. Pertamina juga menyatakan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menjamin keamanan distribusi bahan bakar.
Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang. Langkah-langkah preventif sedang dirancang untuk melindungi infrastruktur distribusi bahan bakar.
Dampak pencurian terhadap distribusi
Meskipun kejadian pencurian ini menimbulkan kekhawatiran, pasokan avtur di Bandara Kualanamu dilaporkan tetap berjalan normal. Ini menjadi penting mengingat Bandara Kualanamu merupakan pintu masuk utama untuk penerbangan di Sumatera Utara. Masyarakat dan pemerintah setempat memberikan respons positif atas tindakan cepat yang diambil oleh TNI AL dan Pertamina dalam menangani kasus ini.
Di samping itu, langkah-langkah keamanan yang lebih ketat telah diterapkan untuk mencegah aktivitas ilegal di masa mendatang. Kerja sama antara Pertamina, TNI, Polri, dan masyarakat diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memastikan keamanan distribusi energi yang penting bagi kelangsungan operasional bandara dan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.