Pengusutan Tewasnya Walpri Kapolda Kaltara Harus Transparan, Ingat Sambo Pernah Bohongi Kapolri Soal Kematian Yosua

25 September 2023 09:09 WIB

Narasi TV

Gelar "Jumat Curhat", Kapolda Kaltara dengar keluhan masyarakat Kampung 6 Tarakan (Humas Polda)

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Kabar kematian Brigadir Setyo Herlambang, anggota tim gegana yang menjadi pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol. Daniel Aditya Jaya sampai juga ke telinga Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo.
 
Listyo memastikan penyebab kematian Setyo akan diusut secara transparan dengan pendekatan scientific crime investigation.
 
"Yang jelas, sudah saya perintahkan kepada Pak Kapolda, terkait peristiwa yang terjadi, agar betul-betul diusut secara cermat secara tuntas. Manfaatkan scientific crime investigation yang kita miliki, sehingga kemudian hasil-hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Sigit dikutip Antara usai kegiatan donor darah HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Ahad (24/9/2023).

Listyo menambahkan dirinya telah memerintahkan Bareskrim, Puslabfor, serta tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) untuk ikut terlibat dalam pengusutan kasus tersebut.
 
"Saya sudah perintahkan juga dari Bareskrim, Puslabfor, untuk mendukung, dokter-dokter forensik kami ikut mendukung; sehingga kemudian hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan ke publik dan utamanya ke keluarga. Saya kira Polri selalu transparan," jelas Sigit.
 
Terkait hasil autopsi jenazah Brigpol HS, yang menyatakan penyebab tewasnya akibat tembakan di dada kiri dan tembus ke jantung, Listyo Sigit menyatakan dirinya tidak mau mendahului hasil investigasi maupun penyelidikan dari tim Polda Kaltara dan Bareskrim Polri.
 
Saat ini, mantan kepala Bareskrim Polri itu mengatakan penyelidikan masih berjalan dan autopsi baru saja dilaksanakan. Sehingga, lanjutnya, akan lebih baik menunggu hasil setelah seluruh rangkaian pemeriksaan tersebut selesai dilaksanakan.
 
"Saya juga tidak mau tergesa-gesa (menyimpulkan), karena kemarin juga sedang dilaksanakan autopsi tentunya di luar autopsi tim Labfor juga bekerja, dan ini semuanya akan menjadi satu kesatuan yang kemudian menjadi kesimpulan di dalam hasil penyelidikan apakah ini ada unsur pidana, ataukah unsur kelalaian. Semuanya tentunya akan didapatkan setelah rangkaian tersebut dilaksanakan," ujar Listyo Sigit.
 
Pada hari yang sama Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, mengatakan Mabes Polri menurunkan tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (DivPropam) ke Polda Kaltara.
 
Tim Propam Mabes Polri ini turun langsung untuk memberikan asistensi kepada Propam Kaltara terkait pengusutan kasus tewasnya Brigpol HS, pengawal pribadi Kapolda Kaltara yang diduga karena kelalaian hingga tertembak di bagian dada kiri.
 
Jenderal bintang satu itu menegaskan pengerahan Tim Propam Mabes Polri di Kaltara dalam rangka mengawasi dan memastikan proses penanganan kasus berjalan sesuai aturan.
 
"Tim dari DivPropam Mabes Polri turun dalam rangka asistensi Bid Propam Polda Kaltara dalam rangka melakukan pengawasan dan memastikan proses penanganan kasus tersebut berjalan sesuai SOP dan aturan yang berlaku," katanya.
 
Indonesia Police Watch (IPW) mendorong Div Propam Polri menyelidiki penyebab kematian anggota pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Briptu Herlambang yang disebut tewas di rumah dinas Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya karena sedang membersihkan senjata.
 
"Pemeriksaan Propam Polri perlu segera dilakukan untuk memberikan kejelasan sebab dan latar belakang kematian Briptu Herlambang yang berasal dari kesatuan Brimob tersebut," kata Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dikutip Antara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (23/9/2023).
 
Menurut Sugeng pengungkapan kematian pengawal pribadi Kapolda Kaltara ini penting untuk diungkap secara transparan agar tidak menjadi spekulasi publik. Ditambah lagi, kata Sugeng sebelumnya ada kasus kematian Brigadir Yosua yang  ditembak oleh atasannya sendiri dan menjadi sejarah paling buruk di kepolisian.
 
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terungkap bahwa Brigadir Yosua tewas karena ditembak oleh rekannya sesama ajudan Richard Eliezer dan atasannya Ferdy Sambo. Namun sebelum sidang Sambo sempat membohongi Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan mengatakan ia tidak ikut menembak Yosua.
Brigpol HS, personel Polda Kaltara, ditemukan tewas di sebuah kamar pada rumah dinas kapolda Kaltara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat (22/9), sekitar pukul 13.10 Wita. Dugaan sementara, HS lalai saat membersihkan senjata api.
 
Sementara itu, Daniel Aditya Jaya mengatakan HS bertugas sebagai pengawal pribadinya dan bukan sebagai ajudan. Tim gabungan dari Dirreskrimum, Propam, dan Dokkes Polda Kaltara masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kematian HS.
 
Kabidhumas Polda Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat menegaskan Brigpol HS meninggal dunia bukan karena bunuh diri.
 
"Bukan bunuh diri. Dugaan sementara, korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Budi.
 
Brigpol HS merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. Jenazah Brigpol HS akan dikebumikan di kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR