31 Oktober 2023 22:10 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Penularan virus cacar monyet biasanya terjadi dari hewan ke manusia atau manusia ke manusia. Penyakit ini termasuk dalam jenis zoonosis.
Pertama kali ditemukan di Denmark, cacar monyet sempat meluas ke belasan negara non-endemis pada 2022 lalu saat pandemi Covid-19 tengah melandai.
Kala itu, penyakit ini sempat dikategorikan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, cacar monyet kini tidak lagi termasuk dalam daftar PHEIC setelah temuan kasus penyakit ini berangsur melandai.
Di Indonesia sendiri, kasus cacar monyet terkonfirmasi pada Agustus 2023 dan terus meningkat hingga Oktober.
Melansir Antara, per 31 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi adanya 27 kasus cacar monyet di Indonesia.
Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengan genus orthopoxvirus, bagian dari keluarga Poxviridae yang mirip dengan virus penyebab smallpox.
Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 saat dua wabah penyakit seperti cacar terjadi pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian di Kopenhagen, Denmark.
Penyakit cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.
Sejak saat itu, cacar monyet dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika tengah maupun di luar Afrika.
Mengutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, sebagai berikut:
Pencegahan terhadap penyakit cacar monyet dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
KOMENTAR
Latest Comment