Sama-sama Tugas Akhir, Berikut 9 Perbedaan Skripsi dan Tesis

29 Februari 2024 21:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi seorang mahasiswa mengerjakan tesis dan skripsi. (Sumber: Pexels/Christina Morillo)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Sebelum lulus dari perkuliahan, mahasiswa wajib menyelesaikan skripsi, tesis, atau disertasi. 

Meski memiliki pengertian yang sama, tetapi masing-masing memiliki sistematika yang berbeda. Berikut perbedaan skripsi dan tesis yang wajib diketahui.

Skripsi dan tesis adalah karya ilmiah yang wajib ditulis mahasiswa sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar. 

Bedanya, skripsi dikerjakan oleh mahasiswa untuk meraih gelar sarjana (S1), sementara tesis dikerjakan mahasiswa untuk meraih gelar magister (S2).

Ada lagi satu istilah yaitu disertasi yang dikerjakan mahasiswa untuk meraih gelar doktor (S3).

Perbedaan skripsi dan tesis tidak hanya pada pengertian dan jenjangnya saja. Beban dan cara penulisan tugas akhir ini pun berbeda.

Meski begitu, keduanya sama-sama akan dipertanggungjawabkan di hadapan dosen penguji dan dosen pembimbing sebelum wisuda.

Lantas, apa saja perbedaan skripsi dan tesis? Simak ulasannya di bawah ini!

Perbedaan skripsi dan tesis

Berikut perbedaan skripsi dan tesis:

1. Jenjang pendidikan

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, perbedaan paling mendasar yaitu pada jenjang pendidikannya. 

Skripsi dibuat oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana (S1). Sementara tesis dibuat oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister (S2).

2. Topik yang diangkat

Topik yang diangkat dalam skripsi bersumber dari pengalaman empiris yang tidak mendalam. 

Hal ini sama dengan topik yang diangkat tesis, bedanya pengalaman tersebut akan diulik secara mendalam dan teoritis.

3. Proses penulisan

Proses penulisan skripsi masih dibimbing secara intensif oleh dosen pembimbing dengan porsi 60 persen penulis dan 40 persen pembimbing. 

Sementara tesis dikerjakan 80 persen oleh penulis dan 20 persen dibantu oleh dosen pembimbing.

4. Bobot ilmiah

Bobot ilmiah skripsi berada pada tingkat rendah hingga sedang. Sementara bobot ilmiah pada tesis mulai dari sedang mencapai tinggi. 

Hal ini disebabkan adanya pengembangan dan pendalaman teori penelitian yang dilakukan.

5. Cara pemaparan

Biasanya skripsi akan dipaparkan secara deskriptif, sedangkan tesis akan dipaparkan secara analitis dan deskriptif.

6. Jumlah rumusan masalah

Jumlah rumusan masalah dalam skripsi hanya berkisar satu sampai dua masalah saja. Lain halnya dengan tesis yang harus menemukan tiga rumusan masalah dengan model analisis tingkat sedang hingga tinggi.

7. Metode statistik

Skripsi kebanyakan menggunakan uji kualitatif atau deskriptif, non-parametrik, parametrik, uji hipotesis asosiatif, dan uji hipotesis komparatif. 

Berbeda dengan tesis yang menggunakan uji regresi ganda (kualitatif lanjut), multivariat dan multivariat lanjutan, SEM, dan path analysis.

8. Jenjang pembimbing dan penguji

Bagi S1, dosen pembimbing dan penguji minimal memiliki gelar magister. Sementara untuk S2, dosen pembimbing dan penguji minimal memiliki gelar doktor dan magister berpengalaman.

9. Publikasi penelitian

Dalam skripsi minimal ada 20 daftar pustaka untuk bisa dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional. 

Sementara tesis harus memiliki minimal 40 daftar pustaka. Hasil penelitiannya pun minimal dipublikasikan dalam skala nasional.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR