Perdebatan Wisuda di Jenjang Pendidikan TK-SMA Ramai Diperbincangkan di Media Sosial

15 Jun 2023 22:06 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi wisuda. (Sumber: Pexels/Pixabay)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Beberapa hari terakhir ini, media sosial diramaikan dengan perdebatan seputar wisuda di jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Perdebatan tersebut dipicu oleh unggahan akun Twitter Schoolfess pada Senin, 12 Juni 2023, yang mengusulkan agar wisuda hanya dilakukan untuk kelulusan kuliah, sementara TK, SD, SMP, dan SMA tidak perlu melakukan wisuda.

Unggahan tersebut dengan cepat menarik perhatian warganet, dan hingga Rabu, 14 Juni 2023, telah ditayangkan sebanyak 1,8 juta kali. 

Argumen pro dan kontra segera bermunculan di komentar-komentar yang ditinggalkan di unggahan tersebut.

Namun, penting untuk mengetahui asal usul tradisi wisuda. Wisuda merupakan sebuah perayaan yang dilakukan sebagai tanda kelulusan setelah menempuh sebuah jenjang pendidikan.

Sejarah wisuda

Sejarah wisuda dapat ditelusuri hingga kelulusan universitas pertama di Eropa pada abad ke-12. Pada saat itu, Bahasa Latin masih menjadi bahasa yang umum digunakan di lingkungan pendidikan universitas.

Kata "wisuda" dalam Bahasa Inggris memiliki arti "graduate" yang berarti "seseorang yang mendapatkan atau memiliki gelar". 

Dalam Bahasa Latin, kata "graduatus" memiliki arti "untuk mengambil gelar", sedangkan kata "gradus" memiliki arti "sebuah langkah; langkah yang diambil (di tangga)".

Pakaian yang digunakan dalam wisuda adalah toga, yang memiliki sejarahnya sendiri. 

University of Oxford dan University of Cambridge merupakan perguruan tinggi pertama yang memperkenalkan pakaian wisuda atau toga wisuda.

Toga merupakan sepasang pakaian yang terdiri dari topi dan jubah, dan digunakan dalam setiap acara wisuda.

Pakaian toga telah mengalami perubahan signifikan dari pakaian sehari-hari staf universitas di Abad Pertengahan, yang terinspirasi oleh pakaian pendeta pada masa tersebut.

Meskipun awalnya wisuda berkaitan erat dengan kelulusan universitas, tradisi ini telah meluas dan diadopsi oleh jenjang pendidikan lainnya, termasuk TK, SD, SMP, dan SMA.

Wisuda pada jenjang-jenjang tersebut lebih bersifat simbolis, sebagai perayaan dan penghargaan terhadap pencapaian akademik dan non-akademik yang telah diraih oleh para siswa selama menempuh pendidikan di jenjang tersebut.

Perdebatan mengenai perlunya atau tidaknya wisuda pada jenjang pendidikan yang lebih rendah dapat dipengaruhi oleh perbedaan budaya, tradisi, dan pandangan masyarakat di berbagai wilayah.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER