Perfeksionis Adalah: Pengertian, Kelebihan dan Kekuranganya

10 April 2023 16:04 WIB

Narasi TV

Ilustrasi dua orang perfeksionis. (Sumber: Freepik/wayhomestudio)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Perfeksionis adalah sifat yang seolah menjadi pisau bermata dua, dalam taraf tertentu sifat ini bermakna positif, namun sifat ini bisa berdampak buruk bagi orang yang memilikinya.

Apakah kamu sering menuntut diri kamu sendiri untuk mengerjakan sesuatu secara sempurna tanpa harus ada cela kekurangan di dalamnya? Jika iya, maka bisa dibilang kamu adalah seorang perfeksionis

Perfeksionis bukanlah sebuah masalah namun justru dapat mendongkrak prestasi atau karier menjadi lebih tinggi lagi.

Tapi perlu diingat segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik, bisa jadi sifat perfeksionis yang kamu miliki berpotensi merugikan orang lain.

Pengertian perfeksionis

Perfeksionis adalah sebuah karakter yang dimiliki seseorang dengan standar tinggi dan terkadang mengejar kesempurnaan. 

Seorang perfeksionis dapat mendorong tercapainya sebuah usaha yang luar biasa atau melebihi apa yang diharapkan orang lain, tetapi seorang perfeksionis rentan terhadap masalah mental.

Don E. Hamachek dalam jurnalnya berjudul “Psychodynamics of normal and neurotic perfectionism” (1978), membagi sifat perfeksionis dalam dua kriteria, yaitu healthy perfectionist dan neuro perfectionist.

Oleh Hamachek, healthy perfectionist didefinisikan sebagai sikap atau karakter yang memiliki standar yang tinggi namun masih bisa bersikap realistis.

Dalam mengejar kesempurnaan yang didambakan, seorang healthy perfectionist tidak mengorbankan harga diri dan menikmati usaha yang dilakukan.

Berbeda dengan hal tersebut, neuro perfectionist berusaha mengejar kesempurnaan namun tujuan yang ditetapkan seringkali tidak realistis.

Meskipun usaha yang dilakukan sudah maksimal, namun seorang neuro perfectionist akan merasa sangat tidak puas dan cenderung menyalahkan diri sendiri ketika tujuan yang diharapkan tidak tercapai.

Dalam ilmu psikologi, pembabakan sifat perfeksionisme ke dalam dua jenis seperti yang ditawarkan Hamachek kemudian dipecah menjadi berbagai macam perfeksionisme.

Meskipun Hamachek menyebut salah satu jenis perfeksionisme sebagai healthy perfectionist, namun kedua jenis perfeksionisme tersebut sama-sama rentan terkena masalah mental.

Kelebihan sifat perfeksionis

Seorang perfeksionis seringkali dianggap memiliki keunggulan dibandingkan orang yang tidak memiliki sifat ini. 

Berikut ini adalah sifat yang dipercaya menjadi kelebihan seorang perfeksionis.

1. Perhatian terhadap hal-hal detail

Kelebihan orang perfeksionis yang pertama adalah mampu memperhatikan hal-hal kecil dengan cukup detail.

Hingga tidak jarang mereka dapat mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan baik tanpa ada celah kesalahan.

2. Memiliki standar tinggi

Sudah menjadi rahasia umum seorang yang memiliki sikap perfeksionis memiliki standar tinggi dalam setiap melakukan pekerjaan.

Hal ini tentu baik bagi perkembangan dirinya dalam sebuah karier, selain itu mereka sangat berkomitmen dengan apa yang dikerjakan untuk memenuhi standar tinggi yang telah mereka pasang.

3. Dapat memengaruhi orang untuk bekerja keras

Kelebihan selanjutnya adalah dapat mempengaruhi rekannya untuk lebih produktif, apalagi jika memiliki jabatan penting di sebuah instansi perusahaan.

Meskipun terkadang cukup sulit berhadapan dengan orang perfeksionis, namun mereka selalu menginspirasi banyak orang.

Kekurangan sifat perfeksionis

Sebagaimana telah disebutkan, pemilik sifat perfeksionis sebenarnya rentan mengalami masalah mental.

Tingginya risiko mengidap masalah mental membuat kelebihan yang ada pada perfeksionisme di seakan menjadi ilusi. Berikut adalah kekurangan sifat perfeksionisme.

1. Tidak pernah merasa cukup

Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, seorang yang perfeksionis akan merasa tidak puas dengan apa yang dia kerjakan.

Bahkan meskipun telah diberikan apresiasi terkadang mereka akan lebih memilih untuk terus memperbaiki kinerjanya.

2. Memiliki standar yang terkadang tidak realistis

Kekurangan sifat perfeksionis selanjutnya adalah ukuran kesuksesan yang tidak masuk akal.

Semisal mereka seringkali menetapkan standar tujuan dari awal perjalanan sudah diluar jangkaun yang mereka miliki.

3. Rentang mengalami masalah kesehatan mental

Mengutip The Nest seorang yang memiliki karakter perfeksionis akan lebih kejam pada dirinya sendiri, terutama saat mereka belum mencapai standar kesuksesan yang diinginkan.

Hal tersebut tidak hanya membuat stress namun juga dapat menyebabkan kesehatan mental, seperti kecemasan yang berlebih sampai mengalami depresi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa perfeksionisme lekat dengan kecenderungan berpikir tentang bunuh diri, depresi, masalah pola makan, dan kematian lebih dini.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR