Peta Daya Pikat Ridwan Kamil di Jawa Barat: Bayang-bayang Persaingan 2018, Menatap Tahta Gubernur 2024?

24 Juni 2024 17:06 WIB

Narasi TV

Ilustrasi Ridwan Kamil dan peta Jawa Barat | Narasi

Penulis: Husein Susilo

Editor: Akbar Wijaya

"Belum, belum"

Begitu kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Senin (24/6) Ketika ditanya kepastian calon Golkar untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Sebelumnya, Golkar telah menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta. Namun, Golkar juga menugaskan Ridwan untuk maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar). 

Ridwan Kamil (RK), secara partai, kini anggota Golkar. Meski demikian, popularitas dan rekam jejaknya tidak hanya menarik Golkar, namun pesaing berat Golkar di Jawa Barat dan Jakarta, Gerindra, juga ingin mencalonkan Kang Emil di Pilgub Jakarta.

Kata Ahmad Doli Kurnia yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar, sih, Golkar lebih condong mengusung RK di Jabar. "Dan Ridwan Kamil ini di Jawa Barat sudah teruji, pertama approval ratingnya cukup tinggi sekali dan elektabilitasnya tidak ada yang menandingi," katanya.

Memang seberapa besar kemenangan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar sebelumnya?

RK mengawali karir politiknya sebagai wali Kota Bandung (ibu kota Jabar) pada 2013, kemudian menang di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Di Pilgub itu, RK yang berpasangan dengan eks Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, mengantongi 32,88% suara.

Magnitude kemenangan RK-Uu terutama berasal dari daerah Priangan Tengah, seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung, Bandung Barat dan Sumedang; kemudian Priangan Timur, mulai dari Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Kota Banjar; dan Pantura Timur Jabar, seperti Indramayu, Kuningan, serta Kota dan Kabupaten Cirebon.

RK-Uu cenderung lemah di daerah basis Gerindra dan PKS. Di daerah megapolitan Bodebek (Bogor kota dan kabupaten, Bekasi kota dan kabupaten, serta Kota Depok) dan Priangan Barat (Sukabumi kota dan kabupaten), RK-Uu kalah. Di daerah ini, Sudrajat-Syaikhu, kandidat usungan Gerindra dan PKS, yang menang. RK menang di Cianjur saja. Itu pun selisihnya sangat tipis dengan Sudrajat-Syaikhu.

RK-Uu juga mengantongi kekalahan di Purwakarta, Subang, dan Karawang. Di daerah ini, kandidat usungan Golkar dan Demokrat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, yang menang.

Deddy Mizwar merupakan petahana wakil gubernur Jabar saat itu, sedangkan Dedi Mulyadi adalah bupati Purwakarta. Jelang Pemilu 2024, Deddy Mizwar dari Demokrat masuk partai Gelora, sedangkan Dedi Mulyadi (Demul) pindah ke Gerindra.

Siapa punya kans lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024?

Dedi Mulyadi salah satu jagoan Gerindra untuk menyaingi RK di Pilgub Jabar 2024. PKS menjagokan Ketua PKS Jabar Haru Suandharu; Nasdem mengajukan nama Ilham Habibie; Politisi PAN eks Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan diri maju; belakangan, nama Susi Pudjiastuti (eks Menteri Kelautan dan Perikanan) dan Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) juga muncul untuk dijagokan.

Berdasarkan survei SMRC pada Mei 2024 tipe simulasi terbuka 27 nama, elektabilitas RK mencapai 52,2%, sedangkan Demul mendapat 28,9%. Tokoh lain elektabilitasnya di bawah 5%.

Bila disajikan hanya dua kandidat, RK versus Demul, RK masih menang jauh dari Demul, 60,5% versus 37,9%. Elektabilitas RK juga melampaui sekat-sekat partai. Sebagian besar pemilih Gerindra atau PDI Perjuangan, misalnya, ingin memilih RK sebagai gubernur Jabar.

Menurut perhitungan kursi DPRD Provinsi Jabar hasil Pemilu 2024. Gerindra memiliki kursi terbanyak (20 kursi), kemudian Golkar dan PKS (masing-masing 19 kursi), dan PDI Perjuangan (17 kursi). Kendati demikian, Gerindra, PKS, dan PDI Perjuangan mengalami penurunan kursi. Yang mengalami kenaikan kursi yaitu Nasdem, PKB, dan Golkar.

Dibutuhkan minimal 24 kursi untuk mencalonkan kandidat gubernur-wakil gubernur Jabar, otomatis tidak ada partai yang bisa mencalonkan kandidatnya tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Dinamika Pilgub Jabar 2024 akan terasa mungkin sampai detik-detik akhir pendaftaran. Apalagi jika Gerindra dan Golkar tidak kunjung menemukan kata sepakat, partai PKS atau PDI Perjuangan memiliki alternatif kandidat yang mampu menyaingi poros RK dan Demul.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR