8 September 2023 11:09 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
PT PLN (Persero) tengah gencar membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka mempercepat transisi energi untuk mencapai target nol emisi.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh PLN untuk mengakselerasi pemasangan pembangkit ETB adalah dengan membangun sistem transmisi dan interkoneksi yang kuat.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Transmisi dan Perencanaan SIstem PLN Evy Haryadi. Menurutnya, sebagai negara dengan cadangan dan potensi sumber energi bersih yang melimpah, Indonesia perlu membangun sistem yang kuat.
Hal itu dilakukan untuk menyambungkan sumber energi bersih dengan pelanggan yang letaknya tersebar di berbagai penjuru wilayah.
“Untuk itu, jika kita berbicara soal transisi energi, tidak akan jalan tanpa adanya transmisi yang kokoh dan terhubung. Lewat transisi yang kokoh, maka sumber energi bersih bisa disalurkan ke pasar,” kata Evy pada acara Indonesian Sustainable Forum (ISF), Kamis (7/9/2023), seperti dikutip dari Republika.com.
Evy mencontohkan sumber pembangkit EBT yang letaknya berjauhan dari wilayah dengan penggunaan listrik terbesar di Indonesia.
Misalnya, sumber panas bumi banyak berada di Sumatera, panas matahari dan angin paling besar potensinya di wilayah Timur Indonesia, dan pembangkit air paling berpotensi dibangun di Sulawesi dan Kalimantan.
Sementara itu, permintaan listrik terbesar saat ini justru berada di Jawa dan Sumatra.
Oleh sebab itu, selain mewujudkan sistem transmisi dan interkoneksi yang kuat, pemerintah bersama PLN juga menargetkan pengembangan pasar baru di Sulawesi dan Kalimantan.
SIstem super grid
Salah satu sistem transmisi yang tengah diupayakan oleh PLN yaitu berupa super grid yang berfungsi menghubungkan sumber EBT untuk kelistrikan negara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut sistem super grid nantinya akan digunakan untuk mendukung pembangunan ASEAN Power Grid.
Sistem super grid diharapkan mampu menghubungkan transmisi listrik lintas negara-negara ASEAN mulai dari Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Untuk mewujudkan rencana ASEAN Power Grid, PLN telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan listrik asal Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB).
Skema power grid yang nantinya akan digunakan ASEAN tak hanya memberikan keuntungan berupa pertukaran energi antar negara, melainkan juga menjadikan Indonesia sebagai penyumbang utama EBT untuk kawasan ASEAN.
Hal ini tak terlepas dari potensi cadangan EBT di Indonesia yang melimpah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
KOMENTAR
Latest Comment