Potensi Virus Nipah Masuk ke Indonesia: Begini Menurut Kemenkes

19 Sep 2023 18:09 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi virus yang diteliti. Sumber: Shutterstock.

Penulis: Elok Nuri

Editor: Margareth Ratih. F

Virus Nipah yang terjadi di wilayah Kerala, India Selatan cukup menggegerkan dunia. Ditambah dengan kabarnya dua orang meninggal akibat virus mematikan ini. Lantas apakah Indonesia bisa berpotensi terkena virus Nipah?

Virus ini masuk dalam kategori virus zoonosis di mana dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau bisa juga dari manusia ke manusia.

Himbauan Kemenkes

Sebelumnya mengutip dari Antaranews, tahun 2021 Virus Nipah sempat menyerang wilayah Malaysia lewat ternak babi. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto, menghimbau masyarakat tetap harus waspada.

“Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah,” ungkap Didik.

Hingga saat ini belum dilaporkan di Indonesia walaupun di tahun 1999 pernah juga terjadi virus Nipah di Semenanjung Malaysia yang juga menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia.

Namun meskipun demikian, masyarakat tetap dihimbau selalu waspada terhadap potensi penularan virus ini.

Virus Nipah berpotensi masuk Indonesia

Menuru WHO (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/nipah-virus) Virus Nipah di bawa kelelawar buah dari famili Pteropodidae, yang masuk deretan genus Pteropus.

Jenis kelelawar ini ditemukan di Australia, Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, India, Indonesia, Madagaskar, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, dan Timor Leste.

Menurut dokter Agung Dwi Wahyu Widodo dari Rumah Sakit Dr. Soetomo, kelelawar Pteropus biasa ditemukan di Indonesia. Oleh karenanya, ada kemungkinan bahwa virus Nipah bisa berkembang di Indonesia dan menimbulkan masalah baru.

"WHO juga mengatakan bahwa kelelawar di Indonesia memiliki antibodi terhadap virus Nipah. Jadi, sebenarnya mereka juga berpeluang menjadi sumber penularan virus," jelas Agung, mengutip dari tempo.co

Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Menurutnya, virus ini adalah patogen dan berpotensi menyebar di Indonesia. Bisa juga menyebabkan pandemi, walaupun kemungkinannya masih kecil.

"Saat ini, potensinya untuk menyebar ke Indonesia masih jauh, tetapi di Kerala, situasinya semakin serius," ungkap Dicky dikutip dari Kompas.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER