Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Menurut laporan, keduanya hadir di ruang ibadah utama sekitar pukul 06.50 WIB, mengenakan busana muslim putih dan celana hitam panjang lengkap dengan songkok hitam yang menjadi identitas budaya Indonesia.
Kehadiran keduanya di masjid ini mencerminkan komitmen tinggi terhadap praktik keagamaan dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan umat Muslim.
Keduanya tampak memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal bersama sejumlah tokoh seperti Menteri Agama, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Tampak juga beberapa tokoh lain yang telah hadir terlebih dahulu seperti Menteri Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, serta sejumlah tokoh lainnya.
Shalat Idul Fitri ini dimulai pada pukul 07.00 WIB dan dihadiri oleh ribuan jamaah baik dari rombongan pemerintah maupun masyarakat luas. Hal ini dinyatakan pleh Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Mulawarman Hannase.
Dalam pelaksanaannya, Khutbah yang disampaikan mengusung tema "Merawat Kemabruran Puasa", dibawakan oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie. Tema tersebut menawarkan refleksi mendalam mengenai makna puasa dan pentingnya menjaganya setelah bulan suci Ramadhan.
Masjid Istiqlal, sebagai masjid terbesar di Indonesia, telah menjadwalkan persiapan khusus untuk menyambut ribuan jamaah. Fasilitas parkir yang memadai menjadi salah satu fokus utama, dengan penyediaan sembilan kantong parkir untuk memudahkan pengunjung. Ini menunjukkan perhatian Masjid Istiqlal terhadap kenyamanan jamaah.
Selain fasilitas parkir, protokol kesehatan juga diterapkan selama ibadah untuk memastikan keamanan semua orang yang hadir. Upaya ini mencakup penyediaan sanitasi tangan serta pengaturan jarak antar jamaah untuk mencegah penyebaran penyakit. Semua langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menciptakan suasana yang khidmat selama ibadah.