Profil Brian Yuliarto: Guru Besar ITB Gantikan Posisi Satryo Soemantri Brodjonegoro di Kursi Mendiktisaintek

19 Feb 2025 16:07 WIB

thumbnail-article

YouTube Sekretariat Presiden

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Isu reshuffle kabinet Merah Putih kini tidak hanya isapan jempol belaka, terlebih sosok Brian Yulianto yang digadang-gadang akan menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).

Pada Rabu 19 Februari 2025 sore, Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik beberapa pejabat negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Di antara para pejabat yang dilantik ini adalah Prof Brian Yuliarto.

Lantas seperti apa profil dan latar belakang Brian Yuliarto?

Profil Brian Yuliarto

Mengutip dari laman resmi itb.ac.id, Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975 dan merupakan dosen tetap dengan status Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri kampus Ganesha. Ia berada pada Kelompok Keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.

Brian menamatkan pendidikan Sarjananya di ITB pada 1999, kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Tokyo, Jepang dan lulus pada 2002. Gelar Doktornya berhasil ia raih pada tahun 2005 dengan fokus pada Quantum Engineering and Systems Science di universitas yang sama.

Brian Yuliarto memulai karier akademisnya di ITB sebagai dosen tetap pada tahun 2006. Dalam waktu singkat, ia berhasil membangun reputasi sebagai peneliti dan akademisi yang kompeten di bidang Teknik Fisika, khususnya dalam teknologi nano.

Dalam kariernya, Prof. Brian Yuliarto telah mempublikasikan banyak penelitian di jurnal ilmiah internasional yang bereputasi dan terlibat dalam berbagai konferensi akademik di tingkat global.

Ia juga menjabat di berbagai posisi penting di ITB, termasuk Dekan Fakultas Teknologi Industri dari tahun 2020 hingga 2024, Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada tahun 2019-2020, dan Ketua Kelompok Keahlian Advanced Functional Materials FTI ITB pada tahun 2018-2020.

Selain itu, Brian Yuliarto ITB ditunjuk menjadi Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021.

Prestasi dan Penghargaan Brian Yuliarto

Salah satu prestasi terbesar dalam perjalanan karier Brian Yulianto sebagai seorang akademisi adalah diperolehnya Habibie Prize 2024 dalam kategori ilmu rekayasa. Ia menjadi salah satu dari lima talenta unggul tanah air yang memperoleh penghargaan bergengsi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemudian, Brian juga berhasil menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology. Pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

Brian Yuliarto juga diakui secara internasional dengan masuk dalam daftar "World’s Top 2% Scientists" versi Stanford University pada tahun 2022. Ini merupakan salah satu pengakuan tertinggi bagi seorang ilmuwan, yang menunjukkan kontribusi penelitian yang signifikan dan inovatif dalam bidangnya.

Di level institusi, Brian telah beberapa kali dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik ITB, dan terakhir kali pada tahun 2021, serta beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi.

Sepanjang kariernya, Brian aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor, dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.

Sebagai seorang akademisi, Brian Yuliarto telah membawa dampak signifikan dalam bidang pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan semua prestasi dan kontribusinya, ia diharapkan akan terus menjadi pendorong inovasi serta penelitian yang berdampak positif di masa depan terutama di institusi kementerian yang akan dipimpinnya.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER