Profil Burhanuddin Abdullah: Dari Gubenur BI, TKN Prabowo Sampai Ketua Tim dan Inisiator Danantara

19 Feb 2025 15:20 WIB

thumbnail-article

Tangkap Layar YouTube lppi_id

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Nama Burhanuddin Abdullah kembali mencuat ke publik saat dirinya ditunjuk sebagai Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara. Danantara sendiri merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara, sebuah lembaga ini diinisiasi dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang berperan dalam mengelola aset negara.

Rencananya Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari mendatang, dibeberapa kesempatan Presiden Prabowo Subianto optimistis jika BPI Danantara akan menjadi kekuatan yang akan menunjang perekonomian Indonesia pada masa depan nanti.

"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara," kata Presiden saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Lantas sepeti apa rekam jejak dan profil Burhanuddin Abdullah? berikut adalah ulasan lengkapnya.

Profil Singkat Burhanuddin Abdullah

Burhanuddin Abdullah lahir pada 10 Juli 1947 di Garut, Jawa Barat. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada tahun 1974. Kemudian, Burhanuddin melanjutkan pendidikannya ke Michigan State University di Amerika Serikat dan meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi pada tahun 1984.

Selain menempuh pendidikan di dua kampus besar, Burhanuddin juga sempat mengenyam pendidikan di Financial Policy and Programming, IMF, Washington DC (1988), hingga Sekolah Staf dan Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) Angkatan XIX (1994).

Pada 2006, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Rekam jejak karir sang ekonom senior cukup bergam.

Burhanuddin Abdullah pernah menjadi Menteri Koodinator Bidang Perekonomian di bawah Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur. menjabat sebagai Gibenur BI pada tahun 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC, di Indonesia.

Ia juga pernah didapuk sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada periode 2003-2006 dan 2006-2008.

Kasus Korupsi Burhanuddin Abdullah

Dibalik karirnya yang mentereng, Burhanuddin tidak lepas dari kontroversi. Dilansir dari Antara, Burhanuddin ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus aliran dana dari BI ke DPR. 

Burhanuddin divonis lima tahun penjara pada Oktober 2008 dalam perkara dugaan korupsi aliran dana BI sebesar Rp100 miliar kepada para mantan petinggi BI dan anggota DPR.

Majelis hakim pengadilan Tipikor Jakarta yang diketuai Gusrizal menyatakan Burhanuddin terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi, seperti diatur dalam pasal 2 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan UU nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP. Burhanuddin juga diwajibkan membayar denda Rp250 juta atau subsider enam bulan kurungan.

Lama berselang Burhanuddin kembali muncul ke permukaan setelah ia didapuk sebagai Rektor Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) pada 2011-2023. Setahun berselang, ia diangkat sebagai Komisaris Utama PLN pada 23 Juli 2024.

Pada Pilpres 2024, Burhanuddin Abdullah didapuk sebagai Dewan Pakar TKN, kumpulan partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran dan kini ia dipercaya sebagai ketua tim pakar dan Inisiator Danantara.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER