Holding BUMN pertambangan, MIND ID merombak jajaran direksinya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST itu, Firman Santyabudi diangkat menjadi Direktur Manajemen Risiko, Legal, dan HSSE, menggantikan Nur Hidayat Udin. Firman merupakan putra dari Wakil Presiden (Wapres) ke-6 Indonesia Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Firman merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1998. Berikut Narasi rangkumkan profil lengkap Firman Santyabudi.
Profil Firman Santyabudi
Firman Santyabudi lahir pada 17 November 1965, dan merupakan putra dari Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-6. Keluarga yang berkecimpung dalam dunia militer dan pemerintahan memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter dan pandangan hidup Firman. Dari awal, ia tumbuh dalam lingkungan yang menekankan pentingnya disiplin, kerja keras, dan pengabdian kepada negara.
Firman menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1988. Melalui pendidikan yang ketat dan sistematis di akpol, ia dilatih untuk menjadi seorang pemimpin yang kompeten dan mematuhi kode etik kepolisian. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia memulai kariernya di kepolisian dengan tekad untuk melayani masyarakat dan menjaga keamanan.
Karier Firman di kepolisian dimulai dengan berbagai tugas lapangan yang memerlukan keberanian dan keahlian. Ia cepat mendapatkan pengakuan berkat dedikasinya. Berkat kerja keras dan kemampuannya, Firman berhasil meraih jabatan-jabatan strategis dalam waktu yang relatif singkat, menandakan potensi dan bakat kepemimpinannya yang luar biasa.
Jabatan strategis di kepolisian
Sepanjang kariernya, Firman telah menduduki berbagai posisi penting di kepolisian. Salah satunya adalah Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada tahun 2008, yang menuntut kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat. Kemudian, pada tahun 2009, ia dipercaya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan. Di sini, ia mengawasi berbagai isu keamanan dan lalu lintas di salah satu area paling padat di Jakarta.
Sebagai seorang perwira tinggi, Firman bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan dan strategi kepolisian. Ia dikenal karena kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai masalah di lapangan, terutama yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas dan keselamatan jalan raya. Tindakan proaktifnya dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban umum di wilayah tugasnya berkontribusi besar terhadap reputasi kepolisian di wilayah tersebut.
Pengalamannya sebagai Dirlantas Polda Sumatera Selatan pada tahun 2011 memberikan wawasan mendalam mengenai manajemen lalu lintas dan keselamatan jalan. Selain itu, selama bertugas di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kedua posisi sebagai Direktur Kerja Sama dan Humas pada tahun 2014, serta Deputi Bidang Pemberantasan pada tahun 2017, memperkaya keterampilannya dalam analisis dan penerapan kebijakan.
Puncak karier di kepolisian
Menjadi Kapolda Jambi dan Aslog Kapolri
Pada tahun 2020, Firman diangkat menjadi Kapolda Jambi, di mana ia bertanggung jawab atas keamanan dan penegakan hukum di provinsi tersebut. Tak lama setelah itu, ia juga menjabat sebagai Aslog Kapolri. Dalam posisi ini, ia memimpin manajerial logistik dan administrasi kepolisian, memainkan peran penting dalam berbagai inisiatif organisasi.
Penunjukan sebagai Kakorlantas Polri
Tahun 2021 menjadi tahun puncak bagi karier Firman di kepolisian ketika ia ditunjuk sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas). Dalam perannya ini, Firman mengelola kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan lalu lintas. Keberhasilan implementasinya dalam program-program kepolisian, termasuk peningkatan integrasi teknologi dalam pengelolaan lalu lintas, semakin mengukuhkan reputasinya.
Masa pensiun dan transisi karier
Firman memutuskan untuk pensiun dari kepolisian pada November 2023 setelah menyelesaikan tugasnya dengan penuh dedikasi. Masa pensiun ini menjadi titik balik yang signifikan dalam hidupnya, memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam karier profesionalnya. Transisi ini juga menandai mulainya bab baru dalam kariernya di sektor industri.
Peran baru di MIND ID
Penunjukan sebagai Direktur Manajemen Risiko
Setelah pensiun, Firman diangkat menjadi Direktur Manajemen Risiko dan HSSE di MIND ID pada Juni 2025. Penunjukan ini menandai langkah pertama Firman ke dunia korporasi setelah sekian lama berkecimpung dalam dunia kepolisian. Tanggung jawab barunya mencakup pengelolaan risiko serta keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan BUMN ini.
Tanggung jawab di MIND ID
Dalam peran barunya, Firman bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang mungkin dihadapi perusahaan. Dengan latar belakangnya yang kaya dalam manajemen lalu lintas dan analisis kebijakan di kepolisian, ia diharapkan mampu membawa perspektif baru yang segar dalam organisasi. Pengalamannya di PPATK dan korps lalu lintas juga memberikan dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan yang ada.
Visi dan harapan di posisi baru
Firman berkomitmen untuk menerapkan pengalaman serta pengetahuannya untuk membantu MIND ID dalam mencapai tujuannya. Ia memiliki harapan besar untuk meningkatkan standar keselamatan dan manajemen risiko di perusahaan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien bagi seluruh karyawan. Visi ini sejalan dengan komitmen MIND ID untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Perjalanan Pak Firman Santyabudi dari dunia kepolisian ke industri menunjukkan dedikasinya yang tinggi, kemampuan beradaptasi, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Hal ini juga mencerminkan transisi yang semakin umum di mana individu dengan latar belakang militer atau kepolisian memasuki dunia bisnis dan industri, membawa serta pengalaman dan keterampilan yang bernilai dalam menghadapi tantangan baru.