Advertisement

Profil Jacinda Ardern, PM Perempuan Termuda Selandia Baru yang Umumkan Pengunduran Diri

20 January 2023 14:59 WIB

thumbnail-article

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern saat konferensi pers sebelum peringatan serangan masjid yang terjadi tahun sebelumnya di Christchurch, Selandia Baru, 13 Maret 2020. REUTERS/Martin Hunter .

Penulis: Yohana Nabilla Wuryanto

Editor: Rizal Amril

Kamis (19/01/2023), Janica Ardern mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri (PM) Selandia Baru. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah konferensi pers di Napier, Selandia Baru.

Jacinda Ardern merupakan perdana menteri termuda dalam sejarah 150 tahun berdirinya Selandia Baru.

Politisi kelahiran Hamilton, Selandia Baru tersebut berusia 37 tahun ketika dilantik sebagai PM Selandia Baru pada Oktober 2017 lalu.

Tak hanya di Selandia Baru, pemilik nama lengkap Jacinda Kate Laurell Ardern tersebut juga menjadi perempuan termuda di dunia yang memimpin pemerintahan sebuah negara.

Reputasinya mendunia setelah berhasil menangani masa-masa kritis di Selandia Baru, seperti ketika menyelesaikan kasus penembakan di masjid Christchurch pada Maret 2019 lalu.

Nama Jacinda Ardern kembali mengglobal ketika berhasil memimpin Selandia Baru menjadi salah satu negara yang paling sigap menangani pandemi Covid-19.

Keputusannya tersebut tentu disayangkan oleh berbagai pihak, terutama mereka yang mengagumi sosok  Jacinda Ardern yang dikenal sebagai seorang wanita pekerja keras dan pintar.

Profil Jacinda Ardern

Sebelum berhasil menjabat menjadi PM Selandia Baru, Ardern mengawali karirnya di dunia politik ketika ia berusia 18 tahun. Tepatnya pada tahun 1999, Ardern muda bergabung menjadi salah satu anggota Partai Buruh Selandia Baru. 

Setelah meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Hubungan Internasional dan Komunikasi Profesi dari Universitas Waikato pada 2001, Ardern kemudian bekerja di sektor pemerintahan dan bisnis.

Melansir situs resmi Partai Buruh Selandia Baru, perempuan kelahiran 26 Juli 1980 tersebut membangun karir di pemerintahan setelah lulus kuliah.

Pada awal karir politiknya, ia pernah tercatat menjadi salah satu penasihat Helen Clark, PM Selandia Baru periode 1999-2008.

Kemudian pada tahun 2005, Ardern bekerja di Inggris, menjadi salah satu staf di kantor kabinet Tony Blair, Perdana Menteri Inggris.

Lebih lanjut, pada tahun 2007 Ardern terpilih menjadi Presiden Serikat Internasional Pemuda Sosialis (IUSY)

Setahun berselang, tepatnya pada tahun 2008, Ardern bergabung menjadi anggota parlemen di Selandia Baru, dan menjadi anggota termuda pada saat itu.

Sosok Ardern mulai dikagumi ketika masuk parlemen pada 2008 tersebut. Ketika ia menjabat sebagai anggota parlemen, Ardern banyak menyuarakan hak advokasi anak,  suara perempuan, hingga hak masyarakat. 

Perdana Menteri ke-40 Selandia Baru tersebut dikenal memihak pada rakyat kecil dan dengan cepat dikenal dan menjadi idola baru publik Negeri Kiwi.

Hingga akhirnya pada tahun 2017 Ardern berhasil menjadi ketua Partai Buruh Selandia Baru, dan pada Oktober 2017 ia terpilih untuk menjadi PM Selandia Baru. 

Kemudian pada Oktober 2020, Ardern kembali terpilih menjadi PM Selandia Baru untuk yang kedua kalinya.

Kini setelah 5 tahun menjabat sebagai PM, Ardern akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin pemerintahan Selandia Baru. 

Dalam konferensi persnya, Ardern menjelaskan pengunduran dirinya dikarenakan penilaian bahwa ia sudah tidak bisa lagi memimpin Selandia Baru ke arah yang lebih baik lagi. 

Melansir The New York Times, setelah pandemi Covid-19 telah mereda, Ardern memang mendapatkan banyak kritikan karena dianggap gagal merealisasikan janji kampanyenya tentang hunian murah, kemiskinan anak, dan pengurangan emisi karbon. 

Selain itu, Ardern juga menjelaskan bahwa ia hendak fokus untuk mengasuh putrinya akan mulai bersekolah di tahun ini.

Ardern mengaku  ingin menjadi sosok ibu yang dapat diandalkan dan selalu ada untuk putrinya tersebut. 

Setidaknya dua alasan itulah yang membuat Ardern memutuskan untuk mengundurkan diri.

Menurut prediksi yang  beredar, setidaknya terdapat empat anggota parlemen Partai Buruh Selandia Baru yang kemungkinan dapat menggantikan Jacinda Ardern. Keempat anggota tersebut adalah Chris Hipkin, Kiri Allan, Michael Wood, dan Nanaia Mahuta. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement